Potrait Paus Terdampar (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Fenomena langka dan mengharukan terjadi di pesisir Kota Tateyama, Prefektur Chiba, Jepang, setelah gempa besar berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang wilayah lepas pantai Rusia. Empat ekor paus raksasa ditemukan terdampar di sepanjang garis pantai pada Rabu, 30 Juli 2025, hanya beberapa jam setelah gelombang tsunami kecil yang dipicu oleh gempa tersebut menerjang kawasan pesisir.
Insiden ini segera menarik perhatian publik dan para pemerhati lingkungan, serta mengundang diskusi luas di media lokal maupun internasional. Kompas TV melaporkan, “Empat ekor paus ditemukan terdampar di pesisir Kota Tateyama, Jepang, pada Rabu (30/7/2025), setelah gempa dahsyat mengguncang wilayah lepas pantai timur Rusia”. Bukan hanya masyarakat sekitar, para peneliti laut pun ikut turun ke lokasi untuk mencari tahu penyebab pasti kejadian ini.
Menurut laporan CNN Indonesia, “Kemunculan paus yang terdampar ini diduga sebagai dampak dari perubahan mendadak pada arus laut dan permukaan air setelah gempa dan tsunami yang berasal dari Rusia”. Perubahan lingkungan secara tiba-tiba ini diyakini membingungkan navigasi alami paus, sehingga mendorong mereka menuju perairan dangkal.
Walaupun tidak ada laporan kerusakan signifikan akibat tsunami yang terkait dengan gempa tersebut di wilayah Jepang, keberadaan paus-paus raksasa yang terdampar memicu rasa prihatin masyarakat dan juga menambah daftar panjang kasus mamalia laut yang terdampak fenomena alam ekstrem. Banyak warga yang terlihat berusaha membantu, namun besarnya ukuran tubuh dan kondisi paus yang sudah melemah membuat proses penyelamatan sangat sulit dilakukan.
Beberapa pakar kelautan menilai bahwa fenomena paus terdampar semacam ini bisa menjadi indikator adanya gangguan ekosistem laut yang lebih luas. “Kasus paus terdampar setelah kejadian gempa besar sebaiknya dijadikan bahan kajian lebih lanjut untuk memetakan dampaknya terhadap satwa laut dan potensi bencana serupa di masa depan,” ujar seorang peneliti kelautan dari universitas lokal, dilansir dari Kompas.
Foto-foto dan video yang memperlihatkan bangkai paus tergeletak di bibir pantai beredar luas di media sosial dan platform berita online, memperkuat keprihatinan masyarakat akan dampak perubahan alam secara mendadak. CNBC Indonesia juga menampilkan “Potret bangkai 4 paus terdampar di pantai Jepang pasca gempa M 8,8,” memperlihatkan skala besarnya insiden tersebut.
