PONTIANAK INFORMASI, INTERNASIONAL – Kapal tanker milik Rusia mengalami kerusakan serius setelah dihantam oleh serangan drone yang diduga dilakukan oleh Ukraina di Selat Kerch.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Federal untuk Transportasi Kelautan dan Sungai Rusia, kapal tanker bernama SIG mengalami lubang di ruang mesin di sisi kanan dekat garis air sebagai hasil dari serangan drone laut. Insiden ini terjadi pada Sabtu (5/8), dan mengakibatkan beberapa anggota awak kapal terluka akibat pecahan kaca yang dihasilkan oleh serangan tersebut.
Pejabat Rusia mengungkapkan bahwa terdengar ledakan di Jembatan Kerch, yang menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia, pada pagi hari yang sama akibat serangan terhadap kapal tanker tersebut. Sebagai hasil dari ledakan dan kerusakan pada kapal, lalu lintas di Jembatan Kerch terhenti selama sekitar tiga jam, mengganggu koneksi antara Crimea dan daratan Rusia.
Pusat Penyelamatan Maritim Rusia telah mengirimkan dua kapal tunda ke lokasi insiden untuk membantu kapal tanker SIG. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, beberapa awak kapal mengalami luka-luka akibat pecahan kaca akibat serangan drone laut Ukraina.
Kapal tanker SIG, yang disebutkan oleh The Moscow Times sebagai kapal tanker kimia, sebelumnya telah berada di bawah sanksi AS karena diduga memasok bahan bakar jet kepada pasukan Rusia yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Peristiwa ini terjadi sehari setelah Ukraina melaporkan melakukan serangan dengan pesawat tak berawak terhadap kapal perang Rusia di pangkalan angkatan laut Novorossiysk di selatan Rusia. Rusia mengklaim berhasil menggagalkan serangan tersebut dengan menangkis upaya Ukraina menggunakan dua kapal laut tak berawak.
Sementara Ukraina belum merilis pernyataan resmi mengenai insiden ini, situasi di wilayah tersebut semakin tegang sebagai dampak dari eskalasi ketegangan antara Rusia dan Ukraina.