Foto: PEDRO PARDO/AFP
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Tiga astronot China dari misi Shenzhou-20 mengalami kegagalan pulang ke Bumi setelah kapsul mereka diduga tertabrak oleh serpihan puing antariksa. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam sebelum jadwal kepulangan yang direncanakan pada Rabu (5/11/2025). Badan Antariksa Berawak China (CMSA) saat ini tengah melakukan investigasi untuk mengetahui tingkat kerusakan yang dialami kapsul tersebut.
“Dalam rangka memastikan kesehatan dan keselamatan astronaut serta kelancaran misi, telah diputuskan bahwa rencana awal untuk kembali ke Bumi pada 5 November akan ditunda,” demikian pernyataan dari CMSA, dilansir dari CNN Indonesia. Hingga kini, belum diketahui seberapa parah dampak benturan puing tersebut terhadap kapsul yang membawa para astronot Wang Jie, Chen Zhongrui, dan Chen Dong.
CMSA tengah menilai risiko keselamatan para astronot yang sampai saat ini masih berada di stasiun antariksa Tiangong. Jika kerusakan modul pengembalian terbukti berbahaya, maka kemungkinan besar mereka akan menggunakan kapsul pengganti Shenzhou-21 yang sudah siaga untuk membawa pulang kru dengan aman. “Shenzhou-22 dan roket peluncur Long March 2F sudah dalam keadaan siaga. Mereka berada dalam mode ‘tugas darurat’ dan siap membawa astronaut kami pulang dengan aman jika diperlukan,” ungkap Yu Jun, seorang komunikator sains dan dirgantara, mengutip The Guardian.
Kejadian ini menambah kekhawatiran terkait bahaya puing antariksa yang semakin mengancam keselamatan misi luar angkasa. Insiden puing juga sudah pernah merusak panel surya serta lengan robotik di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Para ahli pun waspada terhadap kemungkinan terjadinya “Kessler Syndrome” yaitu reaksi berantai benturan puing yang bisa sangat membahayakan penerbangan antariksa di masa depan.
Misi Shenzhou-20 sendiri merupakan bagian dari upaya ambisius China membangun dan mengoperasikan stasiun ruang angkasa Tiangong, serta rencana jangka panjang untuk misi pendaratan manusia ke Bulan pada tahun 2030. Komandan misi Chen Dong pun mencatat rekor sebagai astronaut China dengan waktu terlama berada di luar angkasa, melewati lebih dari 400 hari bertugas. Publik dan komunitas luar angkasa kini menanti keputusan berikutnya dari CMSA mengenai kapan para astronot itu dapat kembali ke Bumi dengan selamat.
