Lokal  

Pengangguran Jadi Sorotan: Norsan Usung Pendidikan Vokasi, Sutarmidji Tawarkan Terobosan Baru

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono menjalani sesi tanya jawab dengan Norsan pada debat publik perdana Pilgub Kalbar 2024
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono menjalani sesi tanya jawab dengan Norsan pada debat publik perdana Pilgub Kalbar 2024 (Foto: Tangkapan layar YouTube KPU Kalbar)

PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Dalam sesi tanya jawab debat publik Pilgub Kalbar 2024, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji mendapatkan kesempatan memberikan pertanyaan kepada pasangan nomor urut 2, Norsan-Krisantus.

Sutarmidji pun menanyakan progam Norsan-Krisantus dalam pengentasan tingkat pengangguran terbuka. Menanggapi hal itu, Norsan mengatakan, bahwa pasangannya dalam mengentaskan tingkat pengangguran terbuka, dengan akan mengaktifkan pendidikan vokasi dan kejuruan.

“Supaya anak tamat SMK bisa langsung bekerja,” kata Norsan.

Yang kedua, anak-anak muda, akan didorong berwirausaha. Dan, yang paling penting membuka peluang investor sebesar-besarnya. Tujuannya untuk membuka lapangan kerja yang memprioritaskan anak-anak daerah.

“Yang paling penting kebijakan pemerintah berpihak kepada masyarakat. Kalau kebijakan berpihak, maka pengangguran akan berkurang,” kata Norsan.

Menanggapi jawaban tersebut, Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji menyebut bahwa program yang ditawarkan Norsan-Krisantus adalah hal klasik alias usang yang telah digaungkannya sejak lama. Karena bagi Sutarmidji, untuk mengentaskan angka pengangguran terbuka perlu terobosan.

“Kalau saya kembali diberi amanah sebagia Gubernur, BLK (Balai Latihan Kerja) akan saya ganti jadi pusat sertifikasi keahlian daerah,” ucap Sutarmidji.

Sebab menurut Midji, mahasiswa Kalbar yang sudah mendapat gelar sarjana, belum tentu dibekali sertifikasi keahlian. Sebab tak jarang perusahaan domestik maupun mancanegara mempersyaratkan sertifikasi keahlian sebagai syarat lamaran kerja. Karena itu, mereka sulit untuk mendapat pekerjaan.

“Karena itu mereka harus disertifikasi. Supaya keahliannya terukur dan lebih mudah untuk bekerja di perusahaan-perusahaan,” pungkasnya.

Exit mobile version