Berita Nasional, PONTIANAK INFORMASI – Harga rokok dikabarkan akan makin mahal per Januari 2022 karena tarif cukai hasil tembakau (CHT) dinaikan oleh pemerintah. Berikut penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait kenaikan tarif cukai rokok yang berdampak pada kenaikan harga rokok 2022.
Sri Mulyani baru saja menyepakati kenaikan tarif cukai rokok mulai 1 Januari 2022. Dia menjelaskan, rata-rata kenaikan tarif cukai rokok adalah sebesar 12 persen. Meski naik, besaran tarif ini, lanjutnya, lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar 12,5 persen.
“Ini adalah cukai baru yang akan berlaku mulai bulan Januari. Pak Presiden minta kepada kita segera selesaikan supaya kita tetap bisa menjalankan per 1 Januari,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers, mengutip tayangan YouTube Kemenkeu RI, Senin (13/12/2021).
Kemudian dia memaparkan, kenaikan tarif cukai rokok ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Dalam hal ini ada 4 aspek yang menjadi sorotan pemerintah, di antaranya mempertimbangkan pengurangan konsumsi rokok, perhatian kepada buruh di pabrik rokok, dan penyebaran rokok ilegal.
Lewat pertimbangan tersebut, ia berharap kenaikan cukai mampu mencapai target penurunan prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun menjadi 8,83 persen dari target 8,7 persen dalam RPJMN tahun 2024.
Kenaikan cukai ini juga diharapkan dapat menurunkan produksi rokok sebesar 3 persen dari 320,1 miliar batang menjadi 310,4 miliar batang. Indeks kemahalan rokok pun meningkat menjadi 13,77 persen dari sebelumnya 12,7 persen.
Berdasarkan indeks tersebut, Sri Mulyani menyebut target penerimaan APBN dari cukai rokok mencapai Rp 193,5 triliun tahun depan.
“Prevalensi dari anak-anak yang merokok turun sehingga makin mendekati target dalam RPJMN di 8,7. Tenaga kerja berpotensi turun sebesar 457-990 orang,” sebutnya.
Kini, pemerintah juga mempertimbangkan rerata kenaikan cukai terhadap tenaga kerja atau buruh yang bekerja di pabrik rokok, sehingga tarif cukai SKT hanya naik 4,5 persen.
Berikut besaran harga jual eceran (HJE) rokok untuk tiap golongan per batang maupun per bungkus (1 bungkus isi 20 batang).
Dari paparan Sri Mulyani, ini Daftar Harga Rokok 2022:
Sigaret Kretek Mesin
1. Sigaret Kretek Mesin golongan I (tarif cukai 985, naik 13,9 persen).
HJE per batang: Rp 1.905
HJE per bungkus: Rp 38.100
2. Sigaret Kretek Mesin golongan IIA (tarif cukai 600, naik 12,1 persen)
HJE per batang: Rp 1.140
HJE per bungkus: Rp 22.800
3. Sigaret Kretek Mesin golongan IIB 14,3 persen (tarif cukai 600, naik 14,3 persen)
HJE per batang: Rp 1.140
HJE per bungkus: Rp 22.800
Sigaret Putih Mesin
1. Sigaret Putih Mesin golongan I (tarif cukai 1.065, naik 13,9 persen)
HJE per batang: Rp 2.005
HJE per bungkus: Rp 40.100
2. Sigaret Putih Mesin golongan IIA (tarif cukai 635, naik 12,4 persen)
HJE per batang: Rp 1.135
HJE per bungkus: Rp 22.700
3. Sigaret Putih Mesin golongan IIB (tarif cukai 635, naik 14,4 persen)
HJE per batang: Rp 1.135
HJE per bungkus: Rp 22.700
Sigaret Kretek Tangan
1. Sigaret Kretek Tangan golongan IA (tarif cukai 440, naik 3,5 persen)
HJE per batang: Rp 1.635
HJE per bungkus: Rp 32.700
2. Sigaret Kretek Tangan golongan IB (tarif cukai 345, naik 4,5 persen)
HJE per batang: Rp 1.135
HJE per bungkus: Rp 22.700
3. Sigaret Kretek Tangan golongan II (tarif cukai 205, naik 2,5 persen)
HJE per batang: Rp 600
HJE per bungkus: Rp 12.000
4. Sigaret Kretek Tangan golongan III (tarif cukai 115, naik 4,5 persen)
HJE per batang: Rp 505
HJE per bungkus: Rp 10.100