Skip to content
Pontianak Informasi

Pontianak Informasi

Barometer Informasi Seputar Pontianak

Primary Menu
  • Home
  • Lokal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sports
  • Kesehatan
  • Home
  • News
  • Pelapor Berikan Keterangan Berbeda dalam Kasus Dugaan Bullying di SMA Binus Simprug
  • Nasional
  • News

Pelapor Berikan Keterangan Berbeda dalam Kasus Dugaan Bullying di SMA Binus Simprug

Editor PI 21/09/2024
ilustrasi-kekerasan-di-sekolah

Ilustrasi ullying di SMA Binus Simprug. (Yoursay.id)

PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Pelapor kasus dugaan bullying di SMA Binus Simprug, berinisial RE, memberikan keterangan yang berbeda terkait insiden yang dilaporkannya. Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR RI, RE mengubah detail ceritanya, menyebut bahwa ia digiring oleh belasan orang, bukan 30 orang seperti yang sebelumnya diklaim.

Kasus ini terkait dugaan perundungan yang terjadi pada 30 dan 31 Januari 2024 dan saat ini sedang dalam penyidikan oleh pihak kepolisian.

Terkait keterlibatan anak pejabat, Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Selatan telah menegaskan bahwa tidak ada anak politikus yang terlibat dalam kasus dugaan perundungan di SMA Binus School Simprug, Jakarta Selatan. Sebelumnya, muncul informasi bahwa salah satu siswa yang diduga terlibat adalah anak seorang politikus, namun Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Rahmat Idnal, membantah klaim tersebut.

“Sejauh ini belum ada anak politikus yang dimaksud,” jelas Ade Rahmat dalam keterangannya pada Kamis, 19 September 2024.

Kasus ini bermula dari laporan seorang siswa berinisial RE, yang melaporkan kejadian perundungan yang terjadi pada 30 dan 31 Januari 2024 di SMA Binus Simprug. Menurut laporan, RE mengklaim telah mengalami kekerasan fisik, psikis, hingga pelecehan seksual, yang mengakibatkan ia harus dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Pertamina.

RE juga melaporkan empat siswa berinisial K, L, C, dan K sebagai pelaku. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan, dengan kepolisian sudah mengklarifikasi keterangan dari 18 orang, dan mediasi antara pelapor serta terlapor telah dilakukan dua kali namun belum membuahkan hasil.

Ade Rahmat menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini secara profesional.

“Kami pastikan akan menyidik secara profesional kasus tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR RI, Kapolres Ade Rahmat menjelaskan kronologi peristiwa, mengungkapkan bahwa perundungan bermula dari diskusi terkait pertandingan tinju yang terjadi di toilet sekolah pada 30 Januari 2024. Dalam rapat yang sama, RE mengubah keterangannya, menyebut bahwa ia digiring oleh belasan orang, bukan 30 orang seperti yang sebelumnya diklaim.

Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman, dalam penutupan rapat tersebut, mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam penanganan kasus ini, mengingat kedua belah pihak yang terlibat adalah anak-anak.

“Ini terkait anak, sehingga kita perlu kebijaksanaan. Kedua belah pihak adalah anak. Yang saya tangkap baik dari kuasa hukum, korban, terlapor, dan sekolah memang ada perbedaan pendapat soal keterangan kejadian per kejadian. Tapi dalam semangat menyelesaikan masalah ini secara restoratif, saya lihat ada kesamaan, ini yang mau kita dorong,” ujar Habiburokhman, mengutip detiknews.

Di sisi lain, kuasa hukum terlapor menyangkal adanya pengeroyokan di toilet seperti yang dilaporkan RE. Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat bahwa RE secara sukarela memasuki toilet dan diduga ada kesepakatan antara siswa untuk melakukan pertandingan fisik singkat selama lima detik.

“Dari CCTV terlihat bahwa pelapor atau korban masuk ke toilet secara sukarela, dan berdasarkan keterangan anak-anak, itu adalah kesepakatan,” ungkap kuasa hukum terlapor, Arman Hanis, pada 17 September 2024 di Kompleks Parlemen.
Rekaman tersebut menunjukkan siswa-siswa saling memukul secara bergantian di dalam toilet, dikelilingi oleh sejumlah siswa lain yang menyaksikan.

Kasus ini juga tercatat dalam Laporan Polisi Nomor STTLP/B/331/I/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya, dan hingga kini masih terus diselidiki lebih lanjut.

Tags: Kekerasan Nasional Viral

Continue Reading

Previous: Komisi III Prihatin atas Pelantikan Tersangka Kekerasan Seksual di DPRD Singkawang
Next: Silaturahmi dengan Pengurus PDM dan Ortom Muhammadiyah se-Pontianak, Edi Kamtono Paparkan Capaian dan Targetnya untuk 2024-2029

Related Stories

Bupati Aceh Selatan Dicopot dari Ketua DPC Gerindra Usai Pergi Umrah Saat Banjir Melanda
  • Nasional

Bupati Aceh Selatan Dicopot dari Ketua DPC Gerindra Usai Pergi Umrah Saat Banjir Melanda

Tyo 06/12/2025
Malang Dilanda Banjir Dahsyat, 39 Titik Terendam dan Listrik Padam
  • Nasional

Malang Dilanda Banjir Dahsyat, 39 Titik Terendam dan Listrik Padam

Tyo 06/12/2025
Screenshot
  • Lokal
  • News

Wagub Kalbar Krisantus Kecewa Tak Dilibatkan dalam Seleksi Pejabat Eselon 2

Lyd 05/12/2025

Berita Terbaru

  • Timnas Indonesia U-22 Hadapi Filipina di Laga Pembuka SEA Games 2025, Garuda Muda Wajib Waspada 06/12/2025
  • Arab Saudi Tekuk Comoros 3-1, Lolos ke Babak Berikutnya di Arab Cup 06/12/2025
  • Alumni SMU 7 Gelar Turnamen Mini Soccer, Empat Angkatan Turun Bertanding 06/12/2025
  • 22 WNI Masih Hilang, Kemenlu Terus Lakukan Pencarian Korban Kebakaran Hong Kong 06/12/2025
  • Bupati Aceh Selatan Dicopot dari Ketua DPC Gerindra Usai Pergi Umrah Saat Banjir Melanda 06/12/2025
  • Malang Dilanda Banjir Dahsyat, 39 Titik Terendam dan Listrik Padam 06/12/2025

Pemkot

Categories

Baca Berita Lainnya

Timnas Indonesia U-22 Hadapi Filipina di Laga Pembuka SEA Games 2025, Garuda Muda Wajib Waspada
  • Sports

Timnas Indonesia U-22 Hadapi Filipina di Laga Pembuka SEA Games 2025, Garuda Muda Wajib Waspada

Tyo 06/12/2025
Arab Saudi Tekuk Comoros 3-1, Lolos ke Babak Berikutnya di Arab Cup
  • Sports

Arab Saudi Tekuk Comoros 3-1, Lolos ke Babak Berikutnya di Arab Cup

Tyo 06/12/2025
Alumni SMU 7
  • Lokal

Alumni SMU 7 Gelar Turnamen Mini Soccer, Empat Angkatan Turun Bertanding

Editor PI 06/12/2025
22 WNI Masih Hilang, Kemenlu Terus Lakukan Pencarian Korban Kebakaran Hong Kong
  • Internasional

22 WNI Masih Hilang, Kemenlu Terus Lakukan Pencarian Korban Kebakaran Hong Kong

Tyo 06/12/2025

Pontianak Informasi merupakan barometer informasi seputar Kota Pontianak yang berdiri sejak tahun 2005. Pontianak Informasi akrab dikenal oleh masyarakat Kota Pontianak dengan sebutan PI. Kanal informasi ini juga bagian dari PIFA MEDIA NETWORK.

  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Presiden Prabowo Instruksikan Pengaktifan Kembali Pengecer Gas LPG 3 Kg
  • Tentang PI
  • Kontak dan Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • PIFA Media Network
  • Tentang PI
  • Kontak dan Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • PIFA Media Network
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.