Ilustrasi Bullying di SMA Binus Simprug. (Tribunnews)
PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – SMA BINUS Simprug memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan bullying yang mencuat di kalangan siswa. Dalam penjelasannya, pihak sekolah menegaskan bahwa kejadian yang dianggap bullying sebenarnya merupakan kesepakatan adu tanding boxing satu lawan satu antar siswa.
Awalnya, pelapor berinisial RE mengklaim telah dikeroyok oleh tiga orang dan ditonton oleh 30 siswa sebelum ditinggalkan di toilet dalam keadaan tidak berdaya. Namun, rekaman CCTV pada 30 Januari menunjukkan fakta berbeda: RE dan 18 siswa lainnya terlihat berjalan keluar dari toilet. Dalam video tersebut, RE tampak memainkan rambut dan tertawa, serta berinteraksi dengan siswa lainnya.
Pada sidang Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI, RE mengubah pernyataannya, mengaku digiring oleh belasan siswa, bukan 30.
Mengutip detikcom, hal ini tentunya memperkuat fakta yang ditemukan sekolah bahwa tak ada indikasi bullying pada pelapor berinisial RE. Hal ini dijelaskan oleh Kapolres Jakarta Selatan Kompol Ade Rahmad di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI.
“Yaitu saat korban bersama para terlapor sedang di kantin membicarakan pertandingan boxing, selama 5 detik, antara MGM dan RE, di toilet lantai 4,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, sekolah mengadakan pertemuan dengan perwakilan orang tua murid. Pertemuan ini bertujuan untuk memaparkan bukti dan kebenaran terkait peristiwa yang terjadi pada 30 dan 31 Januari lalu. Pihak sekolah menegaskan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk meningkatkan keamanan siswa dan sanksi telah diberikan kepada siswa yang terlibat sesuai dengan peraturan sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, orang tua murid pun menanyakan detail peristiwa tersebut. Sekolah menekankan bahwa fokus mereka bukan mencari siapa yang benar atau salah, tetapi memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua siswa.
