PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku tidak mengetahui Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggunakan dana Kementerian Pertanian (Kementan) untuk kepentingan keluarganya.
“Saya nggak tahu betul-betul itu, dan itu saya sedih aja kalau ada hal-hal seperti itu,” ujar Paloh, seperti dikutip dari suara.com, Kamis.
Dia juga menegaskan bahwa Partai NasDem saat ini fokus pada kampanye politik tanpa mahar.
Paloh menjelaskan bahwa partainya tidak hanya sekedar berbicara kosong, melainkan juga bertindak nyata untuk memperjuangkan prinsip-prinsip yang diyakininya. Meskipun demikian, Paloh tetap menghormati asas praduga tak bersalah terkait kasus yang menimpa SYL.
“Saya katakan asas praduga tak bersalah, saya nggak tahu apa di balik itu dan sebagainya. Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran yang bagus,” tambahnya.
Sebelumnya, beberapa fakta terungkap dalam persidangan kasus SYL yang mencuat ke publik. Antara lain, dana dari Kementan digunakan untuk berbagai kepentingan pribadi SYL dan keluarganya, seperti sunatan, perawatan wajah, hingga pembelian mobil mewah.
SYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan total Rp44,5 miliar dalam kasus dugaan korupsi di Kementan pada rentang waktu 2020 hingga 2023. Kasus tersebut melibatkan beberapa pihak, termasuk Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian periode 2021–2023, dan Muhammad Hatta, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan tahun 2023.
SYL sendiri didakwa melanggar Pasal 12 huruf e juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.