Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/YU
PONTIANAK INFORMASI, Nasioinal – Sebuah kecelakaan maut terjadi di perlintasan sebidang antara Stasiun Brambanan dan Maguwo, Sleman, pada Selasa (4/11/2025) pagi. Kereta Api (KA) Bangunkarta jurusan Solo-Yogyakarta menabrak satu mobil minibus dan dua sepeda motor hingga menyebabkan tiga orang pengendara motor meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan, “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” dilansir dari Liputan6.com. Total korban berjumlah enam orang, termasuk dua yang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Menurut saksi mata, Yesi (26), pintu palang perlintasan sisi selatan diduga tidak berfungsi dengan baik karena dalam kondisi patah dan tidak menutup saat kejadian. Saksi juga menyatakan, “Kejadiannya dari arah timur kereta sudah klakson terus. Nah saya lihat arah barat itu palangnya nggak ditutup, palang kereta masih dibuka tapi suaranya (sirine) nggak ada”.
Kecelakaan terjadi saat kendaraan akan melintasi rel kereta dari selatan ke utara tepat bersamaan dengan kedatangan KA Bangunkarta. Meski masinis sudah membunyikan klakson sebanyak 35 kali, jarak yang sudah dekat menyebabkan kecelakaan tidak dapat dielakkan. “Seluruh awak dan penumpang KA 161 Bangunkarta dalam kondisi selamat dan aman. KA 161 Bangunkarta dapat melanjutkan perjalanan,” ujar Feni.
Korban meninggal dunia antara lain antara lain Uun Sulistyowati (54) dari Prambanan dan dua pengendara motor lain yang belum disebutkan identitasnya secara rinci. Selain itu, dua korban lainnya dalam kondisi luka masih menjalani perawatan di RS PDHI Yogyakarta.
KPI Daop 6 saat ini fokus pada penanganan korban dan memberikan pendampingan kepada keluarga korban untuk seluruh proses. Feni juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu perlintasan kereta untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan polisi dan pihak PT KAI Daop 6 Yogyakarta yang bersikap kooperatif untuk mendalami kasus ini. Namun, dugaan awal kuat kecelakaan terkait dengan kerusakan palang pintu perlintasan yang tidak berfungsi sebagai pengaman.
