PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menilai bahwa estafet kepemimpinan ke depan tidak hanya berbicara tentang melanjutkan yang sebelumnya atau tidak. Lebih dari itu, menurut Anies estafet kepemimpinan merupakan tentang mencapai tujuan bernegara.
“Jadi ini bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan yang dikerjakan kemarin. Ini soal mencapai tujuan bernegara. Tujuan kita mencapai itu,” kata Anies dalam acara Konsolidasi Nasional Ketua Fraksi PKS dan Pimpinan DPRD di Jakarta Pusat, Selasa (30/5/5/2023) lalu.
Untuk itu Anies mengatakan bahwa pemimpin saat ini tidak perlu khawatir karena tugasnya akan selesai.
“Bagi yang sekarang sedang bertugas, jangan pernah khawatir. Karena memang tugasnya akan selesai, itu adalah proses 5 tahunan,” kata Anies.
Rupanya, pidato Anies Baswedan tersebut sampai di telinga Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Jokowi pun membalas pernyataan Anies Baswedan dalam pidato tersebut dengan mengatakan bahwa presiden selanjutnya harus meneruskan program yang sudah dijalankan pemimpin sebelumnya.
“Harus ada keberlanjutan dan kesinambungan, harus. Kalau sudah kepemimpinan 1, 2, 3 sudah sampai SMA, kepemimpinan SMA itu masuk universitas, jangan balik lagi ke SD lagi,” kata Jokowi seperti dikutip dari tempoco, Kamis, (15/6/2023).
Jokowi pun menganalogikan bahwa kepemimpinan tak bisa disamakan dengan meteran di pom bensin yang selalu dimulai dari 0.
“Masa kayak meteran pom bensin? Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kempemimpianan berikut masuk SMA universitas, nanti kepemimpinan berikut amsuk S2, S3, tidak maju-mundur, poco-poco,” ujar Jokowi. (ad)