Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berharap tim Search and Rescue (SAR) Pontianak bisa menemukan korban selamat dalam pencarian kapal tenggelam di perairan Muara Jungkat dan 2 titik lainnya. Sebelumnya, 17 kapal milik nelayan Kalimantan Barat (Kalbar) dinyatakan tenggelam di perairan Kalbar akibat diterjang ombak.
Pada (14/7) Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak Yopi Haryadi menerangkan, musibah yang menimpa nelayan Kalbar pada 13 Juli 2021 itu terjadi di 3 titik secara bersamaan. Di antaranya, di perairan Muara Jungkat sebanyak sembilan kapal motor, Muara Kubu dua kapal motor, dan di Muara Pemangkat tiga kapal motor. Menurut laporan Basarnas, peristiwa tersebut mengakibatkan 56 orang ABK hilang, 4 orang di antaranya ditemukan meninggal, dan 81 ABK selamat.
Gubernur Kalbar Sutarmidji berharap masih ada korban yang selamat. Dia juga memperkirakan masih ada korban yang selamat.
“Masih ada 41 korban belum ditemukan. Saya harap, masih ada korban yang selamat, karena kalau dilihat, perkiraan saya, masih ada yang selamat,” ucap Sutarmidji saat mengunjungi posko korban kecelakaan kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak, Sabtu (17/7/2021).
Dia juga meminta Tim Penyelamat agar dapat memperluas radius pencarian korban kecelakaan kapal, sebab masih ada 3 hari lagi waktu pencariannya.
“Masih sisa 3 hari lagi, saya minta Tim penyelamat untuk memperluas radius pencarian,” tambahnya.
Kemudian, Gubernur Kalbar juga meminta kepada Tim Penyelemat Pencarian Korban Kecelakaan Kapal Nelayan, agar dapat mewaspadai cuaca ekstrem dalam pencarian korban kecelakaan kapal. Dalam kunjungannya, Dia mengatakan bahwa korban kecelakaan kapal yang selamat sudah diperiksa kesehatannya agar tidak mengalami trauma berkelanjutan.
Pemprov Kalbar, melalui Dinas Kesehatan Kalbar telah menurunkan tim yang berasal dari RS Sungai Bangkong untuk membantu korban dan keluarga korban kecelakaan agar bisa segera pulih dari trauma yang dialami.
“Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan perusahaan perikanan setelah selesai pencarian korban kecelakaan kapal,” tuturnya.
Wali Kota Pontianak 2 periode lalu itu juga meminta, agar para nelayan dibekali alat mengambil ikan saat hendak melaut.
“Saya minta ke depan, kapal-kapal nelayan kita harus dilengkapi dengan alat mengambil ikan. Dengan begitu tidak perlu jauh-jauh, mereka harus mengambil Ikan bukan lagi menangkap ikan,” tutup Sutarmidji.