Kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), salah satunya di Kota Pontianak, diisi dengan kegiatan penanaman pohon di kawasan Taman Digulis Universitas Tanjungpura (Untan). Sebelum kegiatan, Mentan didampingi Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Anggota DPR RI Maria Lestari dan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyempatkan diri untuk jogging di area jogging track Taman Digulis Untan, Minggu (12/9/2021).
Pada awalnya, jogging diagendakan hanya sekali putaran saja. Namun, karena Mentan Syahrul Yasin merasa belum puas menikmati suasana jogging track di Taman Digulis yang merupakan satu di antara destinasi wisata Pontianak, jogging ditambah menjadi dua putaran.
“Rasanya belum puas kalau hanya satu putaran saja untuk menikmati suasana jogging track di sini,” ujarnya, dikutip dari Rilis Prokopim Pemkot Pontianak, Minggu (12/9/2021).
Setelah kegiatan penanaman pohon, Mentan meninjau stand kopi khas Kalbar yang ada di kawasan taman tersebut. Ada kopi jenis robusta asal Punggur Kabupaten Kubu Raya dan liberica asal Kabupaten Sambas. Dalam kesempatan itu, Mentan turut mencicipi kopinya.
Menurutnya, kopi asal Indonesia tak kalah saing dengan kopi-kopi luar negeri. Oleh sebab itu, dalam setiap kesempatan kunjungannya ia selalu memperkenalkan kopi asal Indonesia, satu diantaranya kopi asal Provinsi Kalbar, agar dikenal oleh dunia.
“Ternyata kopi khas Kalbar seperti Liberica dari Sambas dan Robusta dari Kubu Raya ini enak dan saya suka yang manis,” ujarnya.
Rasa kopi yang ada di Kalbar ini sangat berbeda testinya dengan kopi yang ada di daerah lainnya, seperti di Aceh, Makassar dan sebagainya, lanjut Syahrul Yasin Limpo.
“Kopi yang ada disini rasanya sangat khas Kalbar,” cetusnya.
Kemudian, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengucapkan terima kasih kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo yang telah menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pontianak dengan menanam pohon serta jogging di kawasan Taman Digulis Untan.
“Pak Menteri senang dengan suasana jogging track yang ada di Taman Digulis yang sejuk dan banyak pepohonan,” ungkapnya.
Edi berharap, kegiatan penanaman pohon ini selain untuk menghijaukan dan mengasrikan lingkungan, juga bermanfaat sebagai peneduh.
“Pohon ini fungsinya untuk penyedia oksigen, peneduh, akarnya untuk menyerap air dan buah-buahannya bisa dikonsumsi,” tutup Edi Kamtono.