Screenshot
PONTIANAK INFORMASI – Bandara Supadio Pontianak kembali resmi melayani penerbangan internasional. Penerbangan perdana dibuka pada Jumat (12/9/2025) dengan rute ke Kuching, Sarawak, dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Maskapai AirAsia menjadi penerbangan perdana yang membuka rute ini dengan jadwal Pontianak–Kuching sebanyak dua kali sehari dan Pontianak–Kuala Lumpur satu kali seminggu.
Peluncuran penerbangan ini dihadiri Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, Menteri Pengangkutan Sarawak, Lee Kim Sin, jajaran Angkasa Pura, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
CEO PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Regional 6, Handi Herydhitiawan, menyebut antusiasme masyarakat sangat tinggi pada hari pertama.
“Total keseluruhan penerbangan hari ini ada sekitar 872 penumpang. Untuk ukuran Pontianak, angka ini cukup besar. Artinya, tren ke depan positif, dan kami akan terus menjaga kerja sama dengan AirAsia agar kesinambungannya tetap baik,” jelas Handi.
Ia menambahkan, sejumlah maskapai sudah menunjukkan ketertarikan untuk membuka rute ke Pontianak. Diharapkan hingga akhir tahun, akan ada tambahan penerbangan internasional baru.
“Ini sebenarnya reaktivasi. Tahun 2019 ada 220 ribu penumpang internasional, bahkan 2018 mencapai 234 ribu. Artinya rata-rata ada sekitar 800–900 penumpang per hari. Potensi ini yang ingin kita hidupkan kembali,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Ria Norsan menyambut baik dibukanya kembali jalur internasional dari Pontianak. Menurutnya, hal ini akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat, mulai dari urusan kesehatan, wisata, hingga kerja sama antarwilayah.
“Dengan penerbangan Pontianak–Kuching dua kali sehari, masyarakat bisa berangkat pagi untuk berobat atau check up, lalu pulang sore harinya. Begitu juga dengan rute Kuala Lumpur,” tutur Norsan.
Ia juga berharap rute internasional dari Pontianak akan terus bertambah. “Ada rencana Scoot membuka penerbangan Pontianak–Singapura. Kalau itu terealisasi, tentu akan semakin mempermudah akses masyarakat Kalbar,” tambahnya.
Dengan dibukanya kembali rute internasional ini, Bandara Supadio diharapkan kembali menjadi gerbang utama mobilitas masyarakat Kalbar ke negara tetangga, sekaligus mendorong sektor pariwisata dan perekonomian daerah.
