Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan secara bertahap mengatasi genangan air yang merendam hampir seluruh wilayah di Pontianak.
Diantaranya dengan melakukan normalisasi yang dilakukan secara berkala dan selanjutnya meninggikan jalan.
“Untuk Jalan Purnama ini, harus dengan penanganan khusus karena daerah ini merupakan lembah Kota Pontianak yang paling rendah di kawasan Parit Tokaya,” ujarnya saat meninjau Jalan Purnama yang masih tergenang, Rabu (14/7/2021).
Penanganan khusus yang dimaksud Edi adalah dengan melakukan turap dari hulu hingga hilir pada Parit Jalan Purnama.
Edi ungkapkan, nantinya sejumlah bangunan yang terdampak pembangunan nantinya akan dibebaskan.
Biaya pembebasan bangunan tersebut diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar.
“Kita juga minta bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi karena ada beberapa jembatan yang harus dibongkar untuk dibangun kembali,” ungkap Edi.
Selain itu, beberapa kawasan akan dibuat konektivitas antara satu parit dengan parit lainnya. Tujuannya agar saluran drainase lancar karena saling terhubung satu sama lainnya.
Edi menjelaskan, genangan yang terjadi saat ini disebabkan karena pasang air laut yang mencapai titik maksimum sekitar 1,7 meter dari rata-rata permukaan air laut.
Kemudian ditambah angin dan hujan dengan intensitas tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) juga sudah menyampaikan bahwa di Kota Pontianak dan Kalbar akan terjadi hujan lebat antara 100 hingga 150 milimeter per hari, lalu ditambah air pasang yang menyebabkan terjadinya genangan.
“Saya berharap, warga Kota Pontianak bisa tetap waspada agar bisa mengantisipasi apabila terjadi bencana akibat hujan dan air pasang,” pungkasnya.