Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya untuk menurunkan zona risiko yang saat ini oranye hingga pada zona terendah, yakni hijau.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai, capaian Pontianak dari zona merah menjadi zona oranye tidak terlepas dari upaya bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Kuncinya adalah kebersamaan karena dalam penanganan Covid-19 ini kita tidak bisa saling menyalahkan tetapi kebersamaan dan saling tolong menolong meningkatkan rasa empati,” ujarnya, Sabtu (31/7/2021).
Kendati pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota terus berupaya mengendalikan Covid-19, menurutnya hal itu akan sulit tercapai tanpa adanya dukungan masyarakat.
Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Dampak ditetapkannya Pontianak sebagai kota yang mesti menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV, dinilainya sangat berdampak pada sektor perekonomian.
Terutama bagi para pelaku UMKM, ekonomi kreatif, pekerja non formal hingga pekerja harian yang bertumpu pada penghasilan harian.
“Oleh sebab itu, kita berharap kerjasama dari semua kalangan agar PPKM ini segera berakhir sehingga perekonomian tetap bergerak tetapi aman dari Covid-19,” ungkap Edi.
Upaya memperluas cakupan vaksinasi juga terus dilakukan.
Hingga kini, cakupan vaksinasi di Kota Pontianak sudah mencapai 140 ribu orang atau lebih dari 30 persen.
Namun ketersediaan stok vaksin yang terbatas, menjadi kendala dalam memperluas cakupan vaksinasi.
Edi menjelaskan, ketersediaan stok vaksin di daerah bergantung pada pasokan dari pemerintah pusat.
Sehgga, pemerintah daerah hanya sebagai pelaksana vaksinasi bagi masyarakat.
“Sepanjang vaksin sudah masuk dan diserahkan kepada Pemerintah Kota Pontianak, maka langsung kita distribusikan kepada masyarakat,” pungkasnya.