PONTIANAK INFORMASI – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), penumpang pesawat di Bandara Internasional Supadio Pontianak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Puncak arus mudik tercatat terjadi pada 20 Desember 2025 dengan total 8.921 penumpang.
Branch Communication and CSR Department Head Bandara Supadio, Joko Wahyugdi mengatakan peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat sejak 15 Desember dan terus mengalami tren naik hingga 22 Desember 2025.
“Puncak arus mudik terjadi pada 20 Desember kemarin dengan jumlah penumpang mencapai 8.921 orang. Angka ini naik 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” ujar Joko kepada awak media, Senin (22/12/2025).
Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pola puncak arus mudik mengalami pergeseran. Pada Nataru 2024, puncak pergerakan penumpang terjadi pada 21 Desember.
Menurutnya perbedaan itu dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya libur sekolah, libur nasional, serta preferensi masyarakat dalam menentukan waktu perjalanan menjelang Hari Raya Natal.
Bahkan disebut Joko, pada saat puncak arus mudik, Bandara Supadio juga mencatat adanya penerbangan tambahan (extra flight). Pada 20 Desember 2025, terdapat extra flight dari Jakarta serta dari Yogyakarta.
“Total penumpang extra flight dari Jakarta sekitar 160 orang untuk kedatangan dan 180 orang untuk keberangkatan. Sementara dari Yogyakarta juga pulang-pergi,” ungkap Joko.
Dalam menghadapi puncak Nataru, Bandara Supadio juga mengaktifkan satu posko terpadu yang melibatkan berbagai instansi, mulai dari TNI AU, Polri, BMKG, Basarnas, Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, hingga pihak keamanan bandara.
“Untuk pengamanan, kami dibantu TNI dan Polri di area publik, termasuk rencana patroli K9. Sementara pengamanan di dalam bandara dijalankan sesuai SOP oleh petugas Avsec,” tambahnya.
Untuk penerbangan internasional, Bandara Supadio melayani tiga penerbangan per hari, yakni dua kali rute Pontianak–Kuching dan satu kali Pontianak–Kuala Lumpur. Meski tidak ada tambahan penerbangan internasional, tingkat keterisian kursi (load factor) meningkat drastis.
“Biasanya di hari normal sekitar 70 persen, sekarang menjelang Nataru sudah di atas 90 persen, terutama rute Pontianak–Kuching,” jelas Joko.
