Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersama komunitas dan penggiat lingkungan melakukan penanan pohon di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batulayang, sabtu (12/6/2021).
Sebanyak 680 bibit pohon yang ditanam, merupakan sumbangan dari perusahaan dan berbagai pihak.
Edi mengatakan, penanaman pohon ini dilakukan sebagai upaya merestorasi ekosistem di TPA ini.
“Kita harapkan TPA ini tidak hanya sebagai tempat pembuangan sampah, tetapi juga menjadi destinasi ekowisata,” ujarnya.
Ia berharap, keberadaan hutan kota di TPA Batulayang ini menjadi cerminan wajah Kota Pontianak yang hijau ke depannya.
Sebab, menurut Edi, lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia.
Maka dari itu, pihaknya akan meningkatkan kawasan TPA menjadi destinasi ekowisata.
“Jadi kalau kita berkunjung ke TPA, tidak lagi tercium bau sampah yang busuk, yang ada tanaman yang hijau, segar dan berbuah,” ucap Edi.
Adapun luas areal TPA Batulayang yang ada saat ini sekitar 28 hektar. Dari areal tersebut, ia berharap shell pertama dan shell kedua ditutup untuk dijadikan hutan kota.
Edi menilai, lahan TPA ini memiliki tingkat kesuburan yang baik, sehingga cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman.
“Hal itu bisa terlihat dari warna daun tanaman yang ditanam dengan banyak kandungan klorofilnya. Hijaunya tuh bagus dan segar,” imbuhnya.
Edi berharap, kegiatan hari ini tidak hanya sekadar menanam pohon, akan tetapi tak kalah pentingnya adalah bagaimana merawat tanaman itu agar tetap tumbuh dengan baik.
“Seperti pohon mahoni yang saya tanami di TPA ini, tahun kemarin saya tanam, sekarang tumbuh subur,” tuturnya.
Edi menyebut, pohon-pohon yang berbuah juga akan ditanami di TPA ini seperti durian, manggis dan jenis-jenis pohon endemik di Kalbar.
“Saya minta Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak melakukan perawatan pohon-pohon yang sudah ditanam,” pungkasnya.