Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh warga Pontianak untuk tetap menjaga toleransi agar kehidupan bermasyarakat tetap rukun dan damai. Ajakan disampaikan Edi di acara Focus Group Discussion (FGD) dan rakor menyikapi berkembangnya sikap intoleransi dan radikalisasi di Kalbar di Hotel Grand Mahkota, Rabu (6/10/2021).
“Kalau ini bisa kita jaga, InsyaAllah Kota Pontianak akan menjadi kota yang mempunyai toleransi tinggi,” ucapnya.
Edi menyebut, sejauh ini, kehidupan beragama di Kota Pontianak sudah berjalan baik, setiap momen ibadah tiap-tiap agama juga mengedepankan toleransi dan pengertian antar pemeluk agama. Menurut dia, yang tak kalah pentingnya saat ini adalah bagaimana memahami lingkungan sekitar dengan kearifan lokal bahwa semua bersaudara.
Terkait FGD, Edi menilai dialog adalah wadah dalam mempererat hubungan antar pemeluk agama maupun suku. Forum dialog tersebut bisa dilakukan organisasi masyarakat, paguyuban, suku, agama dan sebagainya, tambahnya.
“Melalui forum itu diharapkan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” harapnya.
Dalam FGD itu, Edi juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan membawa isu-isu ras dan agama atau isu SARA dalam suatu pertikaian. Tak lupa ia juga meminta semua pihak harus bisa menahan diri berkaitan dengan primordialisme agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan.
“Kita semua adalah saudara sehingga kita mengharapkan bagi para elit dan para kelompok dan lain sebagainya tidak membesar-besarkan masalah primordialisme dalam keseharian,” pungkasnya.
Kemudian Edi juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Masyarakat diminta tidak mudah percaya terhadap postingan-postingan yang mengarah pada intoleran dan perpecahan.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat tidak memposting hal-hal yang membuat situasi menjadi panas sehingga dapat memicu pertikaian.
“Kadang-kadang postingan medsos ini kejadian sudah beberapa tahun yang lalu dimunculkan sekarang sehingga memicu pertikaian,” tutupnya.