PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Hasil survei terbaru dari Lembaga Kajian Politik Indonesia (LKPI) Starpoll menunjukkan pergeseran signifikan dalam elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden menjelang pemilihan presiden 2024. Survei yang dilakukan mulai tanggal 20 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024 ini melibatkan 2.500 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dengan metode wawancara tatap muka di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Menurut survei tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, berhasil meraih dukungan sebesar 33,2 persen dari responden. Di sisi lain, pasangan nomor urut 02, Prabowo-Gibran, menduduki posisi tertinggi dengan 35,5 persen suara. Sementara itu, elektabilitas pasangan nomor urut 03, Ganjar-Mahfud, relatif tertinggal dengan hanya 16,8 persen suara.
Peneliti Starpoll, Kurniawan Zein, menyampaikan bahwa dukungan terhadap pasangan Anies-Muhaimin di Pulau Jawa terus meningkat.
“Perlahan terjadi peningkatan dukungan publik terhadap paslon 01 AMIN di wilayah Jawa yang menjadi parameter kemenangan dan battle ground perebutan suara pilpres yang akan datang,” ujar Kurniawan seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (16/1/2024).
Kurniawan juga menyoroti dukungan kuat dari warga Nahdliyin, masyayikh NU, dan pesantren-pesantren historis di Pulau Jawa, yang terus mengalir ke AMIN, membuat elektabilitas pasangan ini terus meningkat.
“Konsolidasi suara dukungan NU menjadi faktor yang akan memberi peluang kemenangan paslon 01 lebih besar,” tambahnya.
Meskipun Prabowo-Gibran unggul dalam survei, Kurniawan menilai bahwa persaingan elektabilitas di hampir semua kawasan, terutama Pulau Jawa, membuat sulit untuk memastikan kemenangan dalam satu putaran.
“Sulit untuk dapat melaksanakan pemilu satu putaran karena ketiga paslon masih mendapatkan potensi dukungan pemilih di bawah 40%,” ungkap Kurniawan.
Kurniawan menambahkan bahwa AMIN telah berhasil menggerus basis tradisional suara Prabowo, terutama di Jawa Barat dan Banten. Namun, suara Gen-Z terbelah antara AMIN dan Prabowo, menambah ketegangan dalam persaingan elektabilitas.
“Saya pesimistis pemilu dapat dimenangkan satu putaran oleh salah satu dari ketiga paslon, apabila memperhatikan peta elektabilitas mutakhir,” pungkas Kurniawan.