PONTIANAK INFORMASI, SPORTS – Timnas Jerman terlihat kompak menutup mulutnya saat sesi foto bersama sebelum melawan Jepang, pada laga perdananya di Piala Dunia 2022 Qatar, Rabu (23/11/2022) malam. Aksi protes karena tak diizinkan mendukung LGBT melalui ban kapten pelangi “One Love” itu ternyata tak berbuah manis, Thomas Muller dkk keok dengan skor 1-2 dari skuad Samurai Blue yang sukses comebak.
Laga Jerman vs Jepang berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Qatar, Rabu malam WIB.
Seperti biasa, sebelum pertandingan dimulai, kedua tim melakukan sesi foto. Pada momen inilah skuad asuhan Hansi Flick melakukan aksi tutup mulut.
Berdasarkan catatan yang dirangkum PI dari akun Twitter resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), aksi tutup mulut itu ternyata bentuk penegasan posisi Jerman yang mendukung penggunaan ban kapten pelangi “One Love”. Ban kapten tersebut merupakan simbol dukungan untuk kesetaraan, termasuk LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer).
“Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di Tim Nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar,” tulis pernyataan DFB, dikutip PI dari Twitter @DFB_Team_EN, Kamis (24/11/2022).
“Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menolak ban kapten kami sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami,” lanjut pernyataan tersebut.
Namun, seperti diketahui bahwa pada gelaran Piala Dunia edisi kali ini FIFA melarang menggunakan ban kapten pelangi itu. Hal ini, karena permintaan langsung dari tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar.
Pihak FIFA akan memberikan sanksi kepada setiap kapten tim yang mengenakan ban kapten tersebut, berupa sanksi denda dan kartu kuning.
Untuk itulah, sebagai bentuk protes skuad Jerman, mereka melakukan aksi tutup mulut dalam sesi foto. Namun sayangnya, aksi tersebut tentu membuat Jerman malu lantaran tak berhasil mengalahkan Jepang.
Sebagai informasi, ak hanya Jerman, tim Eropa lainnya juga bersikeras menggunakan ban kapten itu. Tim tersebut diantaranya Inggris, Belgia, Wales, Denmark, Belanda, dan Swiss. (yd)