Timnas Iran (Foto : AFP)
PONTIANAK INFORMASI, Sports – Presiden FIFA, Gianni Infantino, memastikan bahwa Timnas Iran akan dapat berpartisipasi dalam Piala Dunia 2026 yang akan digelar bersama oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke final CAFA Nations Cup antara Uzbekistan dan Iran pada awal September 2025.
Kendati ada kekhawatiran terkait visa dan akses masuk warga Iran ke Amerika Serikat, Infantino memberikan jaminan bahwa FIFA akan melakukan segala upaya agar tidak ada hambatan serius bagi partisipasi Iran di turnamen tersebut. “FIFA akan melakukan segalanya agar Iran bisa bermain di Piala Dunia 2026,” ujarnya, seperti dikutip dari Tehran Times.
Masalah ini muncul di tengah situasi geopolitik yang memanas antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa Timnas Iran bisa dicoret dari Piala Dunia karena larangan perjalanan atau risiko keamanan. Namun, FIFA dikabarkan sedang mencari solusi administratif, salah satunya menempatkan Iran di grup yang seluruh pertandingannya berlangsung di luar wilayah Amerika Serikat, seperti di Meksiko.
Di sisi lain, meskipun pemain dan ofisial Iran dipastikan bisa memperoleh visa untuk bertanding, ribuan pendukung Iran justru dilarang masuk ke Amerika Serikat berdasarkan kebijakan larangan masuk warga negara tertentu. Seorang penggemar Iran, Sohrab Naderi, mengungkapkan kekecewaannya, “Saya dan teman-teman sudah menanti bertahun-tahun untuk melihat Timnas bermain di tanah Amerika. Sekarang mimpi itu pupus karena politik yang tak bisa kami kendalikan,” kata Sohrab.
FIFA sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi soal larangan bagi suporter Iran, namun terus mengupayakan agar turnamen dapat berjalan adil dan sportif bagi semua peserta. Negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat masih berlangsung intens demi menemukan solusi terbaik.
Dengan penegasan Presiden FIFA tersebut, peluang Iran tampil di Piala Dunia 2026 semakin jelas dan dapat memberikan kelegaan bagi para pendukung serta pengamat sepak bola yang was-was dengan ancaman pengurangan partisipan akibat ketegangan politik global.
