Foto: AFP
PONTIANAK INORMASI, Sports – Rencana besar Serie A untuk mengekspansi liga Italia ke luar benua Eropa akhirnya menemui jalan buntu. Pertandingan antara AC Milan melawan Como yang awalnya dijadwalkan berlangsung di Perth, Australia, pada Februari mendatang resmi dibatalkan. Padahal, laga ini diproyeksikan menjadi catatan sejarah sebagai pertandingan kompetisi liga Eropa pertama yang dihelat di luar benua asalnya.
Meskipun UEFA telah memberikan restu sejak Oktober lalu, berbagai kendala kompleks muncul di tengah jalan. Masalah regulasi, ancaman risiko finansial, hingga tuntutan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menjadi faktor utama yang membuat rencana ini mustahil untuk diwujudkan. Keputusan ini sekaligus menghentikan langkah Serie A dalam mengejar komersialisasi global yang selama ini memicu perdebatan di kalangan suporter.
Penyebab Utama Pembatalan
Presiden Serie A, Ezio Simonelli, membeberkan bahwa alasan utama pembatalan ini adalah adanya tuntutan dari AFC yang dianggap memberatkan dan tidak masuk akal bagi pihak penyelenggara maupun pemerintah Australia.
“Dengan adanya eskalasi permintaan lebih lanjut dan tidak dapat diterima yang datang dalam beberapa jam terakhir dari AFC kepada Federasi Australia dan Pemerintah Australia Barat, serta kepada Serie A, maka menjadi tidak mungkin memainkan laga Milan vs Como di Perth pada 8 Februari,” ujar Simonelli.
Salah satu poin krusial yang sempat menghambat jalannya rencana ini adalah syarat dari AFC yang mewajibkan penggunaan wasit serta perangkat pertandingan asal Asia. Meskipun sempat ada upaya untuk tetap melanjutkan laga, komplikasi teknis di tahap akhir persiapan membuat pihak Serie A memilih mundur demi keamanan finansial.
“Kami harus bertindak realistis. Dengan kondisi yang ada, risiko yang harus ditanggung terlalu besar,” ujarnya.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Pembatalan ini senada dengan kegagalan La Liga yang juga batal menggelar laga Villarreal vs Barcelona di Miami. Di sisi lain, rencana ekspansi ini memang mendapat tentangan keras dari kelompok suporter yang merasa kepentingan mereka terpinggirkan demi bisnis semata. Football Supporters Europe (FSE) secara terbuka menyatakan penolakannya.
“Satu pertandingan domestik di luar negeri saja sudah terlalu banyak,” pernyataan resmi FSE.
Sementara itu, Premier League memilih untuk tetap bertahan pada jalur tradisional mereka. Chief Executive Premier League, Richard Masters, memastikan tidak ada niat untuk membawa laga liga Inggris ke luar negeri.
Meskipun klub seperti Como sebelumnya mendukung langkah ini untuk meningkatkan nilai tawar Serie A terhadap dominasi finansial liga lain, kenyataannya mimpi membawa sepak bola Italia ke kancah internasional harus terkubur untuk waktu yang cukup lama.
