Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
PONTIANAK INFORMASI, Sports – Timnas Indonesia U-17 dipastikan tersingkir dari Piala Dunia U-17 2025 setelah Uganda berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 1-0 pada pertandingan matchday ketiga Grup K yang berlangsung di Aspire Zone, Doha. Kekalahan Prancis itu membuat peluang Indonesia melaju ke babak 32 besar melalui jalur peringkat ketiga terbaik tertutup karena Indonesia kini menempati posisi ke-10 klasemen peringkat ketiga dari total 12 grup, sedangkan hanya delapan tim di peringkat tiga terbaik yang berhak lolos ke babak gugur.
Perjuangan Timnas Indonesia U-17 sempat memberikan harapan dengan raihan tiga poin dari tiga laga, yaitu hasil kemenangan 2-1 saat menghadapi Honduras, walau sebelumnya kalah 1-3 dari Zambia dan 0-1 dari Brasil. Namun, hasil-hasil lain dari grup lain tak berpihak pada Indonesia. Mereka sangat bergantung pada hasil pertandingan Grup J dan L agar Paraguay dan Arab Saudi menelan kekalahan telak, namun kenyataan berbeda.
Hasil kemenangan Uganda yang diperoleh melalui gol James Bogere menit ke-18 tersebut secara langsung menyingkirkan Indonesia dari persaingan karena Uganda naik ke peringkat tiga terbaik klasemen, menggeser posisi Indonesia. Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, mengakui bahwa meski timnya gagal lanjut, pengalaman yang didapat selama turnamen sangat berharga bagi perkembangan pemain dan pelatih.
Sebelumnya, Indonesia berharap peluang lolos masih terbuka jika Paraguay gagal meraih poin, tetapi Paraguay berhasil menahan Republik Irlandia dengan skor 0-0 sehingga sekalipun Arab Saudi kalah telak, Indonesia tetap gagal lolos karena posisi peringkat juga diisi oleh tim-tim lain yang lebih unggul dalam selisih gol dan poin. Situasi ini membuat perjuangan Timnas Indonesia U-17 harus berakhir lebih cepat daripada yang diharapkan.
Meski begitu, kiprah Indonesia di Piala Dunia U-17 kali ini tetap mencatat sejarah tersendiri. Mereka berhasil meraih kemenangan pertama di pentas Piala Dunia U-17 dengan menundukkan Honduras. Hal ini menunjukkan peningkatan dan potensi besar dari skuad Garuda Muda di masa depan, menunjukan bahwa walau kalah dari tim-tim kuat seperti Brasil dan Zambia, Indonesia menunjukkan performa kompetitif, menurut catatan berbagai media olahraga.
Secara keseluruhan, kekalahan Prancis oleh Uganda memang memberikan pukulan telak bagi peluang Indonesia. Namun, pelajaran dan pengalaman di tingkat dunia menjadi modal penting untuk persiapan masa depan sepak bola usia muda Indonesia. Nova Arianto dan timnya diharapkan dapat mengambil pelajaran dari turnamen besar ini agar bisa lebih siap dan kompetitif di ajang internasional berikutnya.
