PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dinyatakan berstatus tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat Daniel mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya fokus menangani karhutla di Kubu Raya dan Sanggau.
Daniel juga mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BNPB pusat untuk mendapatkan bantuan peralatan dan perlengkapan.
“Kami selalu berkoordinasi dengan BNPB pusat yang saat ini telah mendatangkan dua heli patroli dan dua heli water bombing untuk menangani karhutla di Kalimantan Barat,” kata Daniel di Pontianak seperti dikutip dari Antara, Sabtu.
Dirinya mengatakan BNPB saat ini sedang melakukan optimalisasi peran Kelompok Masyarakat (Pokmas) dan Desa Tangguh Tanggap Bencana (Destana) di desa-desa untuk membantu pemadaman di lapangan.
“Ada 102 Pokmas dan 90 desa Destana yang tersebar di kabupaten/kota yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, yang kami harapkan bisa membantu kita di lapangan, namun juga bergantung mereka, sudah kita beri pelatihan, pakaian yang bagus tapi masih ada saja pas penanganan alasan istri mereka sedang lahiranlah dan lain sebagainya,” katanya lagi.
Daniel juga menyebutkan bahwa BNPB secara konsisten berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk melakukan patroli di titik hotspot yang terpantau melalui citra satelit.
“Selain itu bagaimana pembuatan kanal air bisa bertahan hingga dua bulan lamanya. Jangan nanti baru dua minggu sudah kering. Sebetulnya kanal itu untuk membasahi lahan sekitar selain untuk sumber air untuk semprot,” ujarnya.
Berdasarkan data dari BNPB Kalimantan Barat, terdapat sekitar 1.481,24 hektar lahan terbakar di Kabupaten Kubu Raya hingga Juli 2023. Sedangkan di kabupaten Sanggau ada 54,4 hektar mengalami kebakaran lahan. (ad)