Lokal, News  

6.873 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar

Data titik panas di Kalbar. (Dok. BMKG)

PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Data Badan Riset dan Inovasi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 1 hingga 10 September 2023, sebanyak 6.873 titik panas atau “hotspot” telah terdeteksi di wilayah Kalimantan Barat.

Per tanggal 10 September 2023, sebaran titik panas masih berlanjut dengan jumlah mencapai 554 hotspot, dan kabupaten Ketapang menjadi yang terparah dengan 190 titik panas.

Ketua Satuan Tugas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, Daniel, mengungkapkan bahwa meskipun ada harapan dengan adanya potensi hujan ringan hingga lebat yang diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar pada periode 11 hingga 17 September 2023, kondisi saat ini masih sangat mengkhawatirkan.

“Saat ini tim kami masih patroli di sejumlah wilayah untuk memonitor dan mengendalikan kebakaran karena hujan yang turun belum signifikan mengurangi titik panas,” kata Daniel di Pontianak, Selasa.

Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diperkirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 17 September 2023 di sebagian wilayah Kalimantan Barat. Kemarau yang panjang dan intensitas hujan yang rendah memperburuk situasi ini, dengan prediksi bahwa karhutla dan kekeringan dapat berlangsung hingga Oktober 2023.

Sebaran titik panas di Kalbar mencakup beberapa daerah, termasuk Kota Singkawang dengan 1 titik panas, Kota Pontianak dengan 7 titik panas, dan Kabupaten Kubu Raya dengan 162 titik panas.

Dalam data terbaru terkait kualitas udara, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari aplikasi ISPUnet Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per tanggal 11 September 2023 menunjukkan bahwa ISPU di Kota Pontianak telah mencapai angka 101 untuk partikel PM 2.5, yang menunjukkan bahwa kualitas udara di sana sangat tidak sehat. (ad)