PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengikuti Rapat Koordinasi Mingguan Pengendalian Inflasi Tahun 2024 secara virtual di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (3/9/2024).
Rakor yang dipimpin oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, merupakan rakor yang dilaksanakan secara mingguan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia guna mengendalikan serta memberikan solusi terkait pengendalian inflasi di seluruh Indonesia.
Dalam hal ini, Provinsi Kalbar berada di urutan ke-5 sebesar 1,47 persen year on year (y-o-y) dengan inflasi terendah setelah Provinsi Kalteng, NTT, Papua dan Bangka Belitung.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang berhasil mengendalikan inflasi di daerahnya masing-masing,” ucap Yusharto.
Diketahui bahwa berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, lima kabupaten/kota inflasi di Kalbar masih terkendali.
Angka inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sintang sebesar 2,11 persen y-o-y, Kayong Utara sebesar 1,92 persen, Ketapang 1,63 persen dan Kota Pontianak sebesar 1,31 persen, sedangkan yang terendah di Kota Singkawang sebesar 1,16 persen year on year.
Dihimpun dari sumber Pemprov Kalbar, untuk beras medium rata – rata Rp13.800/kg, beras bulog SPHP Rp13,100/kg dan beras premium Rp17.766/kg.
Untuk harga cabai rawit hijau Rp28.666/kg, cabai rawit Rp69.266/kg dan cabai keriting Rp37.133/kg. Sedangkan harga bawang merah Rp25.000/kg, bawang putih Rp35.000/kg, gula pasir Rp17.000/kg, minyak goreng kemasan Rp19.000/liter, daging ayam Rp28.000/kg dan daging sapi Rp152.000/kg.