PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, menegaskan pentingnya tata niaga kratom yang berpihak pada petani dan lingkungan untuk memajukan ekonomi Kalimantan Barat. Dengan misi mengembangkan kratom sebagai komoditas ekspor, Sutarmidji berharap kratom dapat menjadi sumber pendapatan daerah, melindungi ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Dalam beberapa pernyataannya, Sutarmidji menyebut kratom sebagai harapan petani Kalimantan Barat. Ia bahkan pernah menyampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bahwa kratom aman dan bermanfaat, dan meminta agar komoditas ini tidak dilarang. Permintaan ini didukung oleh hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang pada 2022 membuktikan keamanan kratom, serta pengakuan dari Moeldoko yang menyatakan bahwa kratom layak didukung.
Pada Juli 2023, Sutarmidji mengajak delegasi Amerika Serikat dan Appuri untuk bertemu langsung dengan para petani kratom di Kalimantan Barat. Delegasi tersebut melihat dampak positif kratom terhadap ekonomi dan lingkungan di wilayah tersebut.
“Ratusan ribu petani menggantungkan hidup pada kratom,” ungkap Sutarmidji, menegaskan pentingnya dukungan terhadap sektor ini.
Puncaknya, pada September 2024, pemerintah resmi mengesahkan tata niaga kratom melalui Peraturan Menteri Perdagangan nomor 20 dan 21 Tahun 2024. Keputusan ini memungkinkan ekspor kratom secara legal, menjadikan kratom sebagai komoditas unggulan Indonesia yang siap bersaing di pasar internasional. Tata niaga kratom diharapkan membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani, pelestarian lingkungan, serta pembangunan wilayah perbatasan.
Menurut data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2022, terdapat lebih dari 18.000 petani kratom di Kalimantan Barat dengan luas lahan mencapai 11.384 hektar dan jumlah pohon kratom mencapai lebih dari 49 juta batang.
“Yok same-same bikin Kalimantan Barat semakin maju!” seru Sutarmidji, mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung tata niaga kratom yang berpihak pada petani dan lingkungan.
Selanjutnya, BRIN juga akan melakukan pengujian kratom dalam konteks perdagangan karbon. Langkah ini membuka potensi ganda bagi kratom, yaitu sebagai komoditas ekonomi sekaligus upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
“Jadi, kita lanjut lagi ndak nih perjuangan untuk petani kratom?” tutup Sutarmidji, mengajak publik untuk terus mendukung kratom sebagai komoditas unggulan Kalimantan Barat.