PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Tenun Kapuas Hulu semakin menunjukkan potensi besarnya untuk menembus pasar domestik maupun internasional. Hal ini terlihat dalam Fashion Show Tenun Kapuas Hulu yang berlangsung di Batas Negeri, melibatkan penenun dari Desa Menua Sadap, Kapuas Hulu. Acara tersebut dihadiri dan mendapat apresiasi dari Pj. Gubernur Kalimantan Barat dan Pj. Ketua Dekranasda Kalbar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Workshop Penguatan Tenun di Pasar Perbatasan.
Workshop ini diselenggarakan oleh Dekranasda Kalbar bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat. Tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman para penenun akan pentingnya menjaga kualitas produk dan mengembangkan inovasi tenun sebagai suvenir. Pj. Ketua Dekranasda Kalbar menekankan bahwa keunikan tenun Kapuas Hulu, khususnya dari pewarnaan alam, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tradisi pewarnaan alami ini menggunakan bahan dari lingkungan sekitar, menciptakan warna-warna khas yang sulit ditemukan di produk lainnya.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kalimantan Barat, promosi tenun Kapuas Hulu melalui workshop ini menjadi momentum penting untuk mengenalkan kekayaan budaya lokal. Salah satu atraksi menarik dalam workshop adalah demonstrasi tour tenun, yang memperlihatkan proses tradisional pembuatan kain tenun. Proses ini mencakup pewarnaan alami dari bahan-bahan seperti daun dan akar, dimulai dari perebusan, pencelupan, pengeringan, hingga penyimpanan benang sebelum ditenun menggunakan alat tradisional.
Pj. Gubernur Kalbar menyampaikan harapannya agar kegiatan ini mendorong pengembangan desa wisata seperti Menua Sadap, yang tidak hanya mempromosikan produk tenun tetapi juga menciptakan pengalaman wisata edukatif. Dengan langkah ini, Tenun Kapuas Hulu memiliki peluang besar untuk lebih dikenal dan diminati, baik oleh pasar lokal maupun internasional.
Melalui sinergi antara tradisi, inovasi, dan promosi pariwisata, tenun Kapuas Hulu tidak hanya menjadi warisan budaya yang dilestarikan tetapi juga menjadi komoditas ekonomi yang membanggakan bagi Kalimantan Barat.