Foto: Getty Images via AFP/STEPHEN COHEN
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Sebuah pesawat kargo milik UPS jenis McDonnell Douglas MD-11 jatuh dan terbakar hebat di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Insiden tragis ini terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Louisville Muhammad Ali pada Selasa (4/11/2025) waktu setempat, menewaskan 12 orang, sebagaimana dilaporkan berbagai media internasional.
Dilansir dari AFP, kejadian ini merupakan kecelakaan paling mematikan dalam sejarah operasional UPS. “Saya sangat sedih untuk menyampaikan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 12, dengan beberapa orang masih belum diketahui keberadaannya,” tulis Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, melalui media sosial X, Kamis (6/11). Pesawat yang hendak menuju Hawaii tersebut mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas.
Mesin kiri pesawat terlepas dari sayap saat masih dalam proses lepas landas. Anggota NTSB Todd Inman menyatakan, “Video keamanan bandara menunjukkan mesin kiri terlepas dari sayap selama pesawat masih melaju di landasan.” Black box pesawat berupa perekam data penerbangan dan suara kokpit telah ditemukan dan akan dianalisis lebih lanjut di Washington untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan.
Kebakaran yang terjadi setelah pesawat menghantam tanah menyebabkan ledakan hebat dan menyebarkan puing-puing di sekitar lokasi kecelakaan dekat bandara. Tim penyelamat, termasuk lebih dari 200 petugas pemadam kebakaran dan Garda Nasional Kentucky, dikerahkan untuk memadamkan api dan mencari korban di tumpukan reruntuhan. “Kami tidak berharap menemukan siapapun lagi dalam keadaan hidup,” kata Gubernur Kentucky, Andy Beshear.
Akibat kecelakaan ini, operasional bandara sempat ditutup beberapa jam dan kemudian dibuka kembali dengan satu landasan pacu aktif. UPS juga menangguhkan sementara operasi di pusat kargo globalnya, Worldport, di Louisville, yang mengganggu layanan pengiriman internasional mereka. Proses investigasi masih berlangsung untuk memastikan penyebab tragedi dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
