Doc. GPT
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, KUBU RAYA – Berdasarkan informasi yang diunggah akun Instagram @melawi.informasi, jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, masih terbilang cukup tinggi. Meski demikian, pada tahun 2025 tercatat adanya penurunan jumlah kasus baru dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, Arif Santoso, saat dikonfirmasi pada Selasa (3/6/2025), menyampaikan bahwa total jumlah penderita HIV di wilayah tersebut hingga saat ini mencapai 188 orang. Ia mengungkapkan bahwa penderita HIV berasal dari berbagai kelompok usia, namun mayoritas berada dalam rentang usia produktif, yang tentunya menjadi perhatian serius dari segi kesehatan masyarakat.
Menurut Arif, tahun 2025 menunjukkan tren penurunan kasus baru HIV dibandingkan tahun 2024. “Pada tahun 2024, Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 46 orang dengan HIV (ODHIV). Sementara hingga pertengahan tahun 2025 ini, jumlah ODHIV yang terdata hanya sebanyak 14 orang,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa penderita HIV di Kabupaten Melawi mendapatkan pengobatan yang layak, khususnya melalui terapi menggunakan obat Antiretroviral (ARV) yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Melawi. “Obat ARV sudah disiapkan dan tersedia bagi pasien yang memerlukan,” tambah Arif.
Lebih lanjut, Arif mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta kesetiaan terhadap pasangan sah sebagai langkah preventif terhadap penyebaran HIV.
“Mari budayakan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta setia pada pasangan yang sah,” imbaunya.
Sebagai informasi, HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan umumnya ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan jarum suntik secara bergantian, serta transfusi darah yang tidak steril. Penyakit ini masih menjadi ancaman serius, terutama bagi kalangan remaja yang rentan terhadap perilaku seks bebas dan kurangnya edukasi kesehatan seksual.
Diperlukan kerja sama semua pihak—pemerintah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat—untuk meningkatkan kesadaran serta memperkuat upaya pencegahan agar angka penderita HIV di Kabupaten Melawi dapat terus ditekan di masa mendatang.
