Lokal, News  

Bencana Banjir Rendam Desa Nanga Tepuai Kapuas Hulu: 900 Jiwa Terdampak

Banjir Kapuas Hulu
Kondisi banjir yang melanda Desa Nanga Tepuai, Kecamatan Hulu Gunung, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Jumat (5/1). (Dok. BPBD Kabupaten Kapuas Hulu)

PONTIANAK INFORMASI, KAPUAS HULU – Banjir melanda Desa Nanga Tepuai, Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Jumat pagi sekitar pukul 02.00 WIB. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan bahwa banjir ini telah merendam pemukiman penduduk, fasilitas umum, dan ruas jalan nasional di daerah tersebut.

Mengutip dari Antara, Gunawan mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bencana ini, namun aktivitas masyarakat lumpuh karena warga terjebak banjir. Bahkan, ruas jalan nasional yang menghubungkan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, ke Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, juga ikut terendam.

Berdasarkan data sementara, 350 rumah warga dan 500 kepala keluarga (KK) dengan total 900 jiwa terdampak banjir. Fasilitas umum seperti Kantor Camat, Posyandu, gedung SDN 01 Nanga Tepuai, dan SMPN Tepuai juga terendam banjir.

“Kami sudah menurunkan tim ke lokasi banjir untuk melakukan pendataan serta evakuasi bagi warga yang membutuhkan,” katanya.

Camat Hulu Gurung, pihak Polsek Hulu Gurung, dan Koramil Hulu Gurung juga turut melakukan monitoring pendataan serta mendatangi sejumlah rumah warga terdampak banjir. Saat ini, kedalaman air diperkirakan mencapai 80 centimeter hingga dua meter.

Gunawan menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi, yang mengakibatkan Sungai Tepuai dan Sungai Embau di daerah tersebut meluap. Meskipun banjir kiriman luapan sungai, Gunawan menyatakan bahwa banjir di Tepuai biasanya tidak berlangsung begitu lama.

BPBD Kapuas Hulu telah melakukan rapat untuk mengambil langkah-langkah penanganan bencana banjir, dan Gunawan mengimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir. Ia menekankan pentingnya keselamatan, dan jika tidak memungkinkan untuk tinggal di rumah, warga diminta segera mengungsi. Gunawan juga mengingatkan bahwa curah hujan pada awal Tahun 2024 ini cukup tinggi, sehingga kewaspadaan tetap harus diutamakan.

Exit mobile version