PONTIANAK INFORMASI, PONTIANAK – Harga beras premium di Kota Pontianak mengalami kenaikan. Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyampaikan bahwa peningkatan ini tidak hanya dialami oleh Pontianak tetapi juga sebagian besar daerah di Indonesia. Namun, ada kabar baik bahwa harga beras medium di Kota Pontianak justru mengalami penurunan.
“Kenaikan beras yang terjadi adalah beras premium, kenaikan ini terjadi sebagian besar dihadapi kabupaten dan kota se-Indonesia, tetapi untuk beras medium di Pontianak turun,” katanya di Pontianak pada Senin, 26 Februari 2024.
Dalam upaya meringankan beban masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana untuk menggelar operasi pasar murah. Operasi pasar ini dijadwalkan akan berlangsung mulai tanggal 1 hingga 6 Maret mendatang. Ani Sofian menjelaskan bahwa beberapa komoditas yang akan dijual dalam operasi pasar murah tersebut antara lain 5 kilogram beras medium, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng, yang dikemas dalam satu paket dengan harga Rp 60 ribu per paket. Menariknya, beras medium yang dijual dalam paket tersebut memiliki kualitas yang setara dengan beras premium.
Ani Sofian menyampaikan, “Ada subsidi sebesar 31 ribu rupiah per paket. Dana yang digunakan berasal dari dana CSR BUMD Kota Pontianak.” Dia menambahkan bahwa saat ini terdapat 56 ribu ton cadangan beras di Kota Pontianak yang akan digunakan setelah menggunakan dana CSR Pemkot Pontianak. Operasi pasar juga diarahkan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa. Selain itu, pemerintah berencana untuk melaksanakan gerakan pasar murah dengan melibatkan agen-agen di pasar.
“Ada enam ribu paket yang kita siapkan, harga riilnya satu paket Rp 91 ribu, tapi kita subsidi menjadi Rp 60 ribu per paketnya,” imbuhnya.
Ani Sofian menegaskan bahwa naiknya harga beras premium tidak berdampak pada harga komoditas lainnya. Beberapa komoditas pokok seperti cabai merah, bawang putih, ayam ras, telur ayam, dan lainnya, bahkan mengalami surplus. Oleh karena itu, Ani mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan berbelanja bijak dengan menyesuaikan kebutuhan, serta secara berkala memantau distributor.
“Masyarakat tidak perlu panik. Saya mengimbau masyarakat untuk belanja bijak, menyesuaikan kebutuhan, kita secara berkala selalu mengawasi distributor,” tutupnya. (ad)