PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Rita Hastarita, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas fasilitas pembelajaran di SMK negeri di Kalimantan Barat. Salah satu langkahnya adalah memodernisasi peralatan belajar siswa untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka.
“Salah satu contoh di SMKN 1 Semparuk Kabupaten Sambas terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan ruang praktek siswa yang dilengkapi dengan peralatan komputerisasi untuk spooring dan balancing,” ungkap Rita, mengutip ANTARA, Minggu (19/5).
Dia menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan upaya sekolah untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Rita menjelaskan, fasilitas baru ini memungkinkan siswa untuk belajar dan berlatih dengan teknologi yang digunakan di dunia kerja. Dengan demikian, siswa mendapatkan tidak hanya pengetahuan teoritis tetapi juga pengalaman praktis yang sangat berharga.
“Penyediaan ruang praktik dengan peralatan komputerisasi spooring dan balancing adalah salah satu bentuk investasi kami dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di era digital,” katanya.
Dia menambahkan bahwa transformasi pendidikan di Kalimantan Barat sedang bergerak menuju digitalisasi. SMKN 1 Semparuk berusaha berada di garis depan perubahan ini dengan menyediakan fasilitas dan pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi.
Fasilitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi siswa dalam mengasah keterampilan teknis mereka, sehingga meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
Sejalan dengan program “SMK Bisa SMK Hebat” yang dicanangkan oleh pemerintah, SMKN 1 Semparuk tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis siswa tetapi juga pada pengembangan karakter dan etos kerja yang kuat.
“Program ini menekankan pentingnya pendidikan vokasional dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja, yang sangat dibutuhkan oleh industri saat ini,” ujarnya.
Hal serupa juga diterapkan di SMK Negeri 1 Sintang, di mana siswa saat ini sedang merancang mobil listrik yang diharapkan dapat terus dikembangkan.
Selain itu, pihaknya juga telah memfasilitasi pengadaan drone untuk SMK di Kalimantan Barat guna mencetak petani modern spayer di 12 SMK Negeri di Kalbar, meliputi Singkawang, Sambas, Landak, Kayong Utara, Melawi, Sintang, Sanggau, dan Kubu Raya.
Rita menyebut bahwa itu bagian dari digitalisasi sekolah pada berbagai kegiatan, menggunakan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk mempermudah proses belajar mengajar dan mencetak lulusan yang siap kerja. (yd)