PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Sepulang dari ibadah Haji, Budi Perasetiyono kembali fokus pencalonan diri sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur periode 2024-2029.
Budi Perasetiyono menyatakan kontestasi politik sudah dimulai, partai politik akan segera menentukan pasangan yang akan diusung, saat ini semua pembahasan paslon sedang berjalan ditingkat partai.
Budi Perasetiyono menyakini akan diusung oleh partai tempatnya mendaftar, yakni PKB, PDIP dan PPP sebagai Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat.
“Kita harus optimis, karena ini untuk Kalbar dan masyarakat yang lebih baik lagi ke depannya,” ucap Budi, Sabtu (20/7/2024).
Menurut Budi, yang terpenting saat ini adalah menyiapkan sesuatu konsep yang matang dan harus terlaksana apabila sudah dipilih oleh masyarakat serta membuat Kalbar harmonis, humanis dan religius.
“Konsep dan program yang harus dimatangkan, agar dapat dilaksanakan setelah terpilih. Tidak boleh arogan, pelayanan harus humanis, kita dipilih masyarakat, kita melayani masyarakat,” jelas Budi.
Untuk program, ia terus menggaungkan program swasembada pangan di Kalbar, yakni menciptakan industri pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan yang disesuaikan setiap daerah di Kalimantan Barat.
“Sektor pembangunan pertanian, perkebunan, perternakan dan perikanan di setiap daerah itu yang dibangun serta ditingkatkan secara terus menerus. Dan tidak mengesampingkan sektor jasa serta berkoordinasi dengan baik dengan semua pihak,” kata Budi.
Lanjut Budi, setelah semua program terwujud, maka itu secara otomatis akan menciptakan lapangan pekerjaan secara massal dan masif.
“Sumber daya alam Kalimantan Barat sangat luar biasa, semuanya ada. Tinggal bagaimana mengelolanya sebaik mungkin. Tentunya semuanya dikelola masyarakat dan untuk masyarakat Kalbar pula hasilnya,” jelas Budi.
“Kalau ini kita gerakkan, Kalbar akan menjadi perhatian dunia. Karena saat ini kebutuhan pangan dan perubahan iklim menjadi persoalan dunia,” sambung Budi.
Budi menginginkan Kalbar mampu mengelola semua sumber daya alam, di mana ini membutuhkan kesinambungan dan sinergi antara pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam menciptakan SDM dan riset teknologi di Kalbar.
“Kita butuh SDM, kita butuh riset. Perguruan Tinggi jangan ditinggalkan, kita tidak ingin ada yang sudah wisuda atau tamat sekolah, malah menganggur. Mereka semua usia produktif dan harus menjadi SDM terbaik di Kalbar maupun tingkat nasional,” terang Budi.
Tugas pemerintah, dijelaskan Budi adalah membuat kebijakan dan menjalankan program tersebut. Jangan sampai anak-anak di Kalbar hanya jadi penonton di rumah sendiri dan menjadi pekerja di negeri orang.
“Semua di Kalbar sudah ada, tinggal pemerintah mampu atau tidak membuat kebijakan atas program ini, dan mau atau tidak. Yang pasti kalau saya diusung dan terpilih, ini akan berjalan,” jelasnya.
Ditegaskan Budi, maka dari itu Kalbar ini butuh Gubernur dan Wakil Gubernur yang bekerja keras dan mau turun ke lapangan, mendengar, melihat dan berbuat untuk masyarakat.
Ditambahkan Budi untuk mencapai sentral program ini, Kalbar harus dimekarkan.
“Pokok wajib untuk mencapai sentral itu,
Pemekaran Kalbar harus diwujudkan,” tuntas Budi.