Lokal  

Sutarmidji Komitmen Kembangkan Wisata Mangrove di Karimunting

Sutarmidji Komitmen Kembangkan Wisata Mangrove di Karimunting

PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji, menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan wisata mangrove di Desa Karimunting, Kabupaten Bengkayang. Komitmen ini disampaikan Sutarmidji saat menghadiri kampanye terbuka pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang, nomor urut 2, Sebastianus Darwis dan Syamsul Rizal, yang berlangsung di Wisata Mangrove Permata Teratai, Minggu (6/10/2024).

Kampanye yang digelar di pinggir pantai Karimunting ini dihadiri oleh ratusan masyarakat dan diwarnai dengan hiburan musik. Dalam orasinya, Syamsul Rizal memperkenalkan Sutarmidji sebagai calon Gubernur yang berpasangan dengan Didi Haryono, mantan Kapolda Kalbar.

“Kami berharap bapak ibu memilih kami pada Pilkada mendatang. Insyaallah tanggal 27 November, Pak Sutarmidji akan kembali menjadi Gubernur Kalbar,” ujar Syamsul Rizal yang disambut antusias oleh para hadirin.

Syamsul juga menekankan bahwa Didi Haryono, yang berasal dari Sambas dan besar di Singkawang, adalah sosok yang tidak asing di wilayah tersebut. “Pak Didi Haryono adalah orang kita. Kalau Pak Midji kembali menjadi gubernur, penggantinya nanti adalah Pak Didi. Jadi, kita harus mendukung,” tegasnya.

Rizal menambahkan bahwa salah satu alasan masyarakat Karimunting harus mendukung pasangan Midji-Didi adalah perhatian besar mereka terhadap ekosistem mangrove di wilayah tersebut. Jika terpilih, Sutarmidji dan Didi Haryono berkomitmen untuk mengembangkan wisata mangrove di Desa Karimunting menjadi objek wisata representatif yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Kami ingin mengembangkan wisata ini, termasuk ternak kepiting dan ikan bandeng, sehingga menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Bengkayang,” katanya.

Dalam pidatonya, Sutarmidji menyampaikan harapannya agar masyarakat Karimunting dapat mengelola kawasan mangrove dengan baik, dan tidak membiarkannya dikuasai oleh korporasi. Ia menekankan pentingnya pengelolaan ekosistem mangrove dalam konteks ekonomi karbon, mengingat mangrove memiliki kapasitas penyerapan karbon yang lebih tinggi dibandingkan hutan lainnya.

Sutarmidji juga mencontohkan inovasi penanaman mangrove di Desa Wisata, Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, di mana masyarakat global bisa berkontribusi melalui aplikasi. “Sekarang, orang dari luar negeri bisa menanam mangrove di Sungai Kupah hanya dengan aplikasi. Saya berharap pengelolaan di sini juga bisa seperti itu,” jelasnya.

Sutarmidji mengusulkan berbagai inovasi untuk menarik wisatawan, seperti memberikan label nama pada pohon mangrove bagi setiap tamu yang datang. Dengan inovasi seperti ini, ia yakin kawasan tersebut akan berkembang sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi, memberikan dampak positif pada perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Insyallah, jika saya terpilih kembali sebagai gubernur, saya akan membantu pengembangan kawasan ini menjadi destinasi wisata yang nyaman dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sutarmidji menambahkan, Kalbar memiliki potensi besar dengan sekitar 108.000 hektare hutan mangrove yang tersebar di beberapa kabupaten seperti Bengkayang, Mempawah, Kubu Raya, dan Ketapang. Ia berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian hutan mangrove di wilayah tersebut. (Adl)