PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Wakil Ketua DPRD Kalbar, Yuliana meminta pemerintah mengkaji kembali larangan impor pakaian bekas.
Menurutnya, kebijakan ini berdampak langsung terhadap pedagang pakaian bekas di Kalbar atau akrab disebut lelong.
Legislator Partai Gerindra ini berharap ada solusi dari pemerintah, jika kebijakan tersebut dilanjutkan
“Jika disetop, kita minta pemerintah mencari solusi terbaik untuk pedagang,” katanya, kemarin.
Wakil rakyat dapil Kubu Raya-Mempawah ini berpendapat, larangan impor pakaian bekas disetop pemerintah karena dinilai mengganggu industri tekstil dalam negeri.
Selain itu, impor baju bekas juga dikhawatirkan menimbulkan resiko penyakit.
“Makanya dihentikan sementara pakaian bekas masuk ke Indonesia,” katanya.
Maka itu dia berharap, pemerintah dapat mengkaji lagi kebijakan itu. Sehingga tidak berdampak pada meningkatnya pengangguran di tengah masyarakat.
“Harus ada solusi dari pemerintah tentang persoalan ini,” jelasnya. (ap)