PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Festival Naga dan Cap Go Meh (CGM) 2023 di Kota Singkawang turut dihadiri oleh perwakilan Istana, yakni Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, yang didampingi oleh Menteri BUMN, Erick Tohir. Aksi festival terutama atraksi para tatung membuat Moeldoko dan Erick Thohir terpukau.
Festival tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, mantan Gubernur Kalbar Cornelis dan para undangan lainnya. Festival ini diikuti lebih dari 800 peserta, baik dari dalam kota hingga luar Singkawang.
Festival CGM 2023 dibuka dengan ditandai pemukulan Loku bersama di depan panggung kehormatan, di Jalan Ponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.
Saat festival, Meoldoko mengaku terpukau dengan penampilan atraksi para tatung Singkawang. Dia pun berpesan agar atraksi budaya yang luar biasa itu harus selalu dijaga dan dilestarikan.
“Itu luar biasa, luar biasa dan sempurna. Sehingga budaya dan keberagaman seperti ini harus dijaga dan dilestarikan,” kata Moeldoko, dikutip PIFA dari Suara Pemred Kalbar.
Hal senada juga diutarakan oleh Menteri BUMN, Erick Tohir. Dia mengaku baru pertama kali menyaksikan CGM di Kota Singkawang dan sangat berekspektasi tinggi dengan festival CGM, sehingga ia jauh-jauh mengunjungi Singkawang saat momentum.
“Kalau menyaksikan (Cap Go Meh) di televisi sering, tapi datang langsung baru sekarang, ekspektasi saya tinggi kalau tidak ngapain datang jauh-jauh,” tutur Erick Tohir kepada Suara Pemred Kalbar.
Dia menilai, perayaan CGM merupakan wujud keragaman bangsa Indonesia.
“Itulah Indonesia tidak perlu diperdebatkan lagi,” tegasnya.
Tak hanya tamu undangan dan pejabat Istana yang terpukau, atraksi tatung juga membuat salah satu wisatawan asal Jakarta, Nurcolis terkagum-kagum. Dia mengatakan, festival CGM di Singkawang sangat luar biasa setelah dua tahun tidak dirayakan karena pandemi Covid-19.
“Hari ini sangat meriah, paduan antara seni budaya dan toleransi ragam budaya,” ujarnya, dikutip Suara Pemred Kalbar.
Nurcolis pun berharap festival tahunan yang diadakan ini bisa membuktikan masyarakat Indonesia saling bertoleransi.
“Mari kita jaga ketertibannya, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih meriah lagi. Karena acaranya sangat unik, acara seperti ini tidak bisa kita temui di tempat yang lain, semoga budaya ini tetap dipelihara sampai ke anak cucu kita kedepannya,” tandas dia.