PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, memberikan perbandingan menarik antara Presiden Soeharto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan pengangkatan anak ke posisi strategis dalam pemerintahan.
Cak Imin mengingatkan bagaimana Presiden Soeharto jatuh dari kursi kepresidenan setelah mengangkat putrinya, Siti Hardijanti Rukmana atau yang dikenal sebagai Tutut, menjadi Menteri Sosial.
“Dulu kita tidak pernah membayangkan Pak Harto yang sekuat itu saja baru ngangkat Bu Tutut jadi Mensos sudah jatuh,” ujarnya.
Sebaliknya, Cak Imin menyoroti bahwa Presiden Jokowi masih tetap aman meskipun telah mendorong anaknya, Gibran Rakabuming Raka, untuk ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan terpilih sebagai Wakil Presiden.
“Hari ini Pak Jokowi bisa menjadikan anaknya wakil presiden dan aman-aman saja,” tambah Cak Imin.
Refleksi Perubahan Politik Indonesia
Cak Imin juga merefleksikan bahwa Indonesia sering mengalami perubahan politik yang dramatis. Namun, ia tetap bersyukur bahwa negara ini masih aman dan bersatu.
“Kita tidak pernah juga membayangkan bagaimana konstelasi politik nasional kita, pondasi kekuatan tetap bisa kita jaga, ini karena kekuatan masyarakat seluruh kekuatan politik bangsa ini terus bersatu adil komitmen kebangsaan yang kokoh dan kuat,” ujarnya.
Ia mengingatkan semua pihak untuk mengantisipasi berbagai potensi perpecahan bangsa dan menyinggung bahwa pelbagai potensi kerawanan harus dihadapi dengan baik. Menurutnya, PKB harus menjadi penguat ideologi kebangsaan.
“Saya mengusulkan salah satu hasil mukernas ini adalah bahwa PKB berpegang teguh dalam ideologi Pancasila,” kata Cak Imin.