Dedi Mulyadi (Foto: IDN Times/Fatimah)
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mengunjungi pabrik Aqua di Subang untuk membahas isu kualitas dan sumber air yang digunakan dalam produksi air mineral kemasan tersebut. Kunjungan ini dilakukan menyusul viralnya video sidak pertamanya yang menimbulkan berbagai pro dan kontra di masyarakat terkait asal air Aqua yang disebut berasal dari sumur bor.
Dalam video yang beredar di media sosial, Dedi mempertanyakan asal air yang digunakan Aqua, mengingat selama ini Aqua mengklaim menggunakan sumber mata air pegunungan. Dedi menegaskan bahwa isu tentang air yang diambil dari sumur bor itu sebenarnya hanya berkembang di kalangan netizen berdasarkan kesimpulan sepihak. Dia mengakui, “Memang saya datang ke sini ada niat ngga, untuk jelek-jelekin Aqua? Ngga ada. Yang protes kan netizen.”
Pihak Aqua menegaskan bahwa air yang digunakan bukan dari sumur bor biasa, melainkan berasal dari akuifer dalam di wilayah pegunungan yang terlindungi secara alami. Mereka menjelaskan bahwa air tersebut disedot dari lapisan dalam tanah dengan kedalaman antara 60 sampai 140 meter, jauh berbeda dengan sumur bor dangkal. Hal ini juga diperkuat oleh kajian dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran sebagaimana dijelaskan oleh Danone, perusahaan induk Aqua.
Selain klarifikasi soal sumber air, Aqua juga memaparkan proses produksi yang dilakukan secara otomatis dan sangat terstandar dengan pengelolaan air menggunakan pipa stainless steel food-grade. Mereka memastikan standar keamanan pangan yang tinggi untuk produk Aqua melalui pengujian kualitas lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi.
Dalam pertemuan dengan perwakilan Aqua beberapa hari setelah sidak, Dedi Mulyadi membahas lebih jauh kualitas air minum produksi Aqua. Dedi berpesan agar perusahaan terus mempertahankan kualitas dan transparansi dalam pengelolaan sumber air untuk menjaga kepercayaan konsumen dan reputasi perusahaan.
Sikap Dedi yang melakukan sidak sekaligus klarifikasi ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR yang menyoroti pentingnya keterbukaan informasi demi menjaga hak konsumen. Menurut Kawendra Lukistian dari Fraksi Gerindra, “Temuan bahwa sumber air Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan sebagaimana diklaim, adalah persoalan serius. Konsumen berhak atas informasi yang jujur.”
Dengan kewaspadaan dan keterbukaan yang ditunjukkan oleh Dedi Mulyadi dan Aqua, diharapkan polemik ini bisa berakhir dengan jelas dan memberikan pemahaman benar kepada publik soal kualitas dan sumber air yang dipakai oleh Aqua dalam memproduksi air mineral.
