PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang sempat menjadi sorotan publik, yakni “datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai”. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem di Jakarta beberapa hari lalu.
Dalam kunjungannya ke Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (29/8/2024), Jokowi menjelaskan bahwa ungkapan tersebut merujuk pada pentingnya semangat gotong-royong di tengah masyarakat.
“Begini, jadi datang ramai-ramai, ya kan. Perginya juga ramai-ramai,” ujarnya di sela kunjungan kerjanya.
Jokowi menekankan bahwa maksud pernyataannya adalah untuk mengingatkan semua pihak akan pentingnya solidaritas, terutama saat menghadapi masalah.
“Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tetapi begitu ada banyak masalah tidak ramai-ramai lagi. Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Kongres III Partai NasDem, Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, atas dukungan penuh Partai NasDem terhadap kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan. Dalam sambutannya, Jokowi sempat mengeluarkan pernyataan terkait fenomena “ditinggal ramai-ramai.”
“Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem,” kata Jokowi saat itu.