PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Pengamat Politik Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai bahwa ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan oleh partai-partai pendukungnya setelah kekalahan dalam Pilpres.
Asrinaldi mengemukakan bahwa publik mulai melihat Anies Baswedan tidak lagi dianggap relevan oleh partai-partainya pasca-berakhirnya Pilpres
“Publik mungkin melihat seperti itu artinya pilpres selesai, jadi Anies tidak dianggap lagi dalam tanda kutip ya,” ujar Asrinaldi seperti dikutip dari Antara, Kamis.
Selama kampanye pemilu, perubahan yang diusung oleh Anies mendapat dukungan dari partai-partai seperti NasDem, PKB, dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. Namun, setelah keputusan Pilpres menyatakan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang, partai-partai yang mempunyai kepentingan politik secara cepat berbalik arah mendukung pasangan pemenang.
Asrinaldi menekankan perlunya pihak-pihak seperti PKB dan NasDem untuk mendengarkan dan mempertimbangkan saran dari Anies sebelum berpindah haluan politik.
“Secara etis harus didiskusikan dengan Anies karena Anies kan bukan hanya sekadar kendaraan atau figur yang diusulkan, tapi simbol perubahan yang dikampanyekan,” tambahnya.
Selain itu, Asrinaldi menyoroti perlunya NasDem, sebagai partai yang paling awal mengusung Anies, untuk tetap membina mantan gubernur DKI Jakarta itu. Kekalahan Anies, menurutnya, bisa menjadi modal utama untuk bertarung kembali di Pilpres 2029.
Namun, dia juga menyarankan bahwa Anies harus memiliki partai sendiri sebagai kendaraan politik jika ingin kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden di 2029.
“Karena biar bagaimana pun, Anies masih punya potensi dan Surya Paloh harus merawat itu,” jelas Asrinaldi.
Sebelumnya, sesaat setelah Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo langsung melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Rabu (24/4).
Sehari sebelumnya (23/4), Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali juga sempat mendatangi rumah Prabowo untuk bertemu dengan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. (ad)