Temuan Paparan Radioaktif Cesium-137 (Foto: Dok. Istimewa)
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Sembilan pekerja di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, terpapar zat radioaktif Cesium-137 yang tersebar di beberapa titik kawasan tersebut. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak serius terhadap keselamatan manusia dan lingkungan sekitar. Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tengah melakukan penanganan cepat dan serius terhadap masalah ini.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, “Pemerintah ingin menyelesaikan kasus cesium-137 ini dari semua sisi dengan secepat-cepatnya, dari dekontaminasi kita akan melakukan langsung dekontaminasi pada titik 10 titik yang teridentifikasi dalam waktu paling lama 1 bulan kita upayakan sambil melihat perkembangannya,” seperti dilansir dari Detik pada Rabu (15/10/2025). Sampai saat ini, sembilan pekerja yang terpapar mendapatkan perawatan dan kondisinya dinyatakan baik.
Radiasi di lokasi tersebut ditemukan sangat tinggi, mencapai 33 ribu mikrosievert per jam atau sekitar 875.000 kali lipat dari radiasi alamiah. Hal ini menjadi peringatan keras bagi seluruh elemen bangsa untuk mengambil respons terpadu dan terukur. “Peristiwa kontaminasi dan paparan radionuklida Cesium-137 ini adalah alarm keras bagi kita semua,” tambah Hanif, sebagaimana diberitakan Antara.
Kasus ini bermula dari kelalaian penyimpanan scrap bahan yang mengandung cesium oleh PT BMT, menurut Hanif. “Hasil penelusurannya memang semuanya scrap itu diproduksi dari PT BMT yang lalai disimpan, kemudian, kalau memang, siapa ngira ada cesium kan. Jadi mungkin kelalaian-keteledoran kita semua,” ujarnya. Pemerintah memastikan aktivitas di kawasan itu terkendali dan diawas oleh satgas khusus.
Gubernur Banten Andra Soni bersama Pemprov Banten dan Polda Banten telah menyiapkan lokasi evakuasi bagi warga yang tinggal di zona merah radiasi. Evakuasi pun menjadi prioritas untuk menghindari risiko dampak lebih luas terhadap kesehatan masyarakat.
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menegaskan risiko ini harus diantisipasi dengan serius, mengingat bahaya yang dapat menyerupai bencana radiasi di wilayah lain seperti Chernobyl. Daniel menyatakan, “Kita tidak ingin seperti kasus radiasi radioaktif di berbagai belahan dunia seperti Chernobyl,” seperti yang disampaikan ke media Detik.
Saat ini pihak berwenang tengah melakukan dekontaminasi di 10 titik penyebaran cesium-137 di kawasan Cikande. Sebanyak 22 titik yang sempat terkontaminasi sudah selesai dibersihkan, sementara 7 lokasi lainnya akan rampung dalam waktu satu bulan ke depan agar kawasan dapat kembali aman dan aktivitas industri terus berjalan tanpa hambatan.
