Suami masih memakai infus untuk menghadiri pemakaman istrinya (Foto : Facebook Info Ranah Minangkabau)
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Perayaan cinta sepasang pengantin baru di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), berubah menjadi duka mendalam. Pasangan suami istri, Gilang Kurniawan (28) dan Cindy Desta Nanda (28), ditemukan tak sadarkan diri di dalam kamar penginapan glamping tempat mereka berbulan madu pada Kamis (9/10). Tragisnya, Cindy dinyatakan meninggal dunia setibanya di Puskesmas, sementara Gilang ditemukan dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Pasangan ini diketahui baru saja menikah tiga hari sebelum tragedi pilu tersebut terjadi.
Peristiwa nahas ini terjadi di sebuah lokasi glamping yang menawarkan pemandangan danau dan pegunungan di Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, membenarkan kejadian tersebut setelah menerima laporan dari pihak penginapan. Melansir dari kumparan, Gilang dan Cindy check-in pada Selasa (8/10) sekitar pukul 13.25 WIB. Keesokan paginya, karyawan penginapan yang hendak mengantarkan sarapan mendapati tidak ada respons setelah beberapa kali ketukan, hingga akhirnya pintu kamar dibuka paksa. Kedua korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di kamar mandi.
Dugaan sementara penyebab kematian Cindy dan kondisi kritis Gilang mengarah pada keracunan gas. Kakak dari Gilang membeberkan diagnosa awal yang diterima keluarga. “Diagnosanya keracunan karbon monoksida. Ini hasil tim medis dari RSUD Arosoka. Hasil di SPH juga sama,” ujarnya, seperti yang dilansir dari kumparan. Karbon monoksida ini diduga berasal dari gas yang digunakan untuk pemanas air (water heater) yang berada di dalam kamar mandi. Water heater dan tabung gas terlihat berada di dalam kamar mandi lokasi kejadian.
Meskipun ada dugaan kuat dari pihak keluarga terkait keracunan gas karbon monoksida, kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian Cindy. Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, mengatakan bahwa untuk mengetahui penyebab kematian secara pasti, harus dilakukan autopsi. “Kami masih mengumpulkan data-data. Proses selanjutnya menunggu laporan polisi,” kata AKP Barata, yang juga mengungkapkan bahwa dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian terkendala karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah Cindy telah dimakamkan pada Jumat (10/10). “Informasinya korban sudah dimakamkan tadi. Otomatis tidak dilakukan autopsi. Autopsi ini kan sesuai permintaan keluarga,” ungkap AKP Barata, sebagaimana dilansir dari langgam.id. Sebelumnya, keluarga sempat menyetujui autopsi dan sudah membuat laporan polisi, namun kemudian keputusan tersebut dibatalkan.
Sementara itu, kondisi Gilang Kurniawan dilaporkan membaik setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, bahkan dirujuk dari RSUD Arosuka ke Semen Padang Hospital (SPH) Padang. Kondisi Gilang yang berangsur membaik memberinya kekuatan untuk turut hadir dalam prosesi pemakaman sang istri tercinta.
Momen mengharukan terekam saat Gilang menghadiri pemakaman Cindy. Dilansir dari langgam.id, dengan kondisi masih lemas, Gilang terlihat didorong menggunakan kursi roda dengan selang oksigen masih terpasang. Kehadirannya di pemakaman menjadi puncak kesedihan bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan, menandai berakhirnya kisah bulan madu yang seharusnya bahagia namun harus berujung tragis. Pihak kepolisian masih melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi terkait insiden ini.
