Foto: Tribunnews
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Kebakaran hebat melanda Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) sekitar pukul 12.43 WIB. Peristiwa ini menewaskan 22 orang, dengan sebagian besar korban diduga tewas karena menghirup asap pekat dan gas karbon monoksida, bukan karena luka bakar langsung.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, total jumlah korban dalam kebakaran tersebut mencapai 76 orang, dengan rincian 22 meninggal dunia dan 54 orang berhasil selamat. Tim pemadam kebakaran mengerahkan 101 personel dan 28 unit kendaraan untuk memadamkan api yang sempat menyulitkan proses evakuasi karena kepulan asap tebal yang menyergap gedung kantor tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo menjelaskan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh baterai drone mainan yang terbakar di lantai satu ruko. “Baterai di lantai satu itu yang terbakar,” ungkapnya, dilansir dari. Awalnya, karyawan sempat memadamkan api, namun api kemudian membesar dan menyebar hingga ke lantai enam gedung.
Saat kejadian, sebagian karyawan sedang beristirahat, dengan posisi sebagian berada di luar gedung dan sebagian lagi di dalam. Kepulan asap yang menyebar cepat membuat evakuasi menjadi sulit, dan sebagian besar korban yang ditemukan tewas diduga akibat lemas karena terhirup asap pekat.
Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa penyebab kematian korban adalah karena terhirupnya asap dan gas karbon monoksida, serta mengalami luka bakar derajat dua pada kulit luar dan tengah. Identifikasi jenazah terus dilakukan oleh tim DVI Polri, dengan sebagian besar korban terdiri dari perempuan, termasuk satu wanita hamil.
Keluarga korban terlihat pingsan saat tiba di rumah sakit, dan belasan ambulans berjejer di depan instalasi kedokteran forensik RS Bhayangkara Pusdokkes Polri untuk menyerahkan jenazah korban. Gubernur Jakarta Pramono Anung langsung meninjau lokasi dan meminta penanganan cepat serta investigasi menyeluruh terhadap penyebab kebakaran.
Tragedi ini menjadi peringatan keras akan pentingnya keselamatan di gedung perkantoran, terutama dalam penanganan bahan-bahan mudah terbakar seperti baterai elektronik. Upaya penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan faktor penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
