Foto: dok. Istimewa
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Seorang turis asal China bernama Deqing Zhuoga ditemukan meninggal dunia di sebuah hostel murah di kawasan Canggu, Bali. Peristiwa memilukan ini terjadi setelah Deqing mengalami muntah hebat, menggigil, dan pingsan di tempat penginapannya. Kasus ini juga memicu kekhawatiran karena sejumlah turis lain yang menginap di lokasi yang sama menunjukkan gejala mirip, diduga akibat keracunan massal.
Deqing Zhuoga menginap di hostel bertarif murah sekitar USD 9 per malam. Ketika kejadian, ia sempat merasakan mual, muntah-muntah hebat, dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya dengan kondisi lemah. Seorang dokter spesialis menyebut ini sebagai tragedi yang dapat dicegah dan menilai gejala yang dialami korban menunjukkan indikasi keracunan pestisida yang digunakan untuk membasmi kutu busuk di hostel tersebut.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa hostel sempat melakukan fumigasi menggunakan pestisida untuk mengatasi masalah kutu busuk. Sahabat korban, Leila Li, memperkuat dugaan ini ketika mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, pihak hostel melakukan penyemprotan pestisida yang diduga berlebihan dan tidak aman bagi pengunjung. Namun demikian, hasil forensik belum menemukan racun dalam tubuh korban sehingga penyebab pasti kematian masih dalam proses investigasi.
Sementara itu, polisi dan pihak rumah sakit setempat telah merawat tujuh turis lainnya yang mengalami muntah dan diare setelah tinggal di hostel yang sama. Mereka dirawat intensif di dua rumah sakit berbeda di Bali. Kepolisian Kabupaten Badung juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan bukti guna memastikan kronologi dan penyebab kematian.
Dari informasi yang didapat, korban meninggal akibat gastroenteritis akut dan syok hipovolemik, namun asal muasal keracunan masih belum bisa dipastikan. Kejadian ini menjadi peringatan bagi penyedia jasa penginapan dan wisatawan untuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan lingkungan tempat menginap agar tidak terjadi hal serupa di masa depan.
Kejadian ini menjadi viral dan mendapat perhatian media internasional karena melibatkan wisatawan asing serta potensi risiko keselamatan di sektor pariwisata Bali yang selama ini dikenal aman dan nyaman bagi turis mancanegara.
Penanganan kasus ini masih terus berlanjut dengan upaya investigasi lebih mendalam oleh aparat kepolisian dan kesehatan setempat demi mencari kebenaran dan memberikan keadilan untuk korban dan keluarganya.
