Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, keterbatasan SDM, jaringan koneksi internet, termasuk infrastruktur serta literasi dalam kesiapan masyarakat menghadapi era digital menjadi tantangan dalam penerapan smart city.
Di Pontianak sendiri, program smart city sudah berjalan sejak belasan tahun lalu, dengan cikal bakal Pontive Center sebagai command center yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
“Dari Kementerian Kominfo melihat apa yang sudah kita lakukan di Kota Pontianak terkait implementasi smart city,” ujarnya usai video conference tinjauan lapangan implementasi smart city Kota Pontianak di Ruang Pontive Center, Senin (24/5/2021).
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Pontianak juga telah mengembangkan berbagai aplikasi, baik dalam pelayanan publik maupun tata kelola pemerintahan (smart government).
Edi juga mengungkapkan, perluasan Ruang Terbuka Hijau yang gencar dilakukan Pemkot Pontianak menjadi bagian dari implementasi smart living.
Smart economy dengan menyediakan akses marketplace, smart society melalui kegiatan-kegiatan berbasis sosial kemasyarakatan dan smart environment melalui penyediaan bank-bank sampah dalam pengelolaan sampah menjadi bermanfaat.
“Banyak aktivitas-aktivitas dan program kita dalam hal memberikan pelayanan berbasis digital,” ungkapnya.
Ia menilai, tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan, sementara jumlah sumber daya manusia (SDM) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada terbatas.
Beruntung,saat ini hampir seluruh layanan sudah berbasis digital, baik database maupun penggunaan aplikasi secara langsung.
“Ke depan, semuanya bisa terintegrasi sehingga lebih mudah dan lebih singkat waktunya, yang dulunya memakan waktu berhari-hari menjadi dalam hitungan jam bahkan lebih singkat,” sebut Edi.
Edi berharap, masyarakat bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan smart city di Kota Pontianak.
Dalam meningkatkan kapabilitas, Pemkot Pontianak terus meliterasi ASN supaya cakap digital.
Tak kalah pentingnya adalah literasi terhadap masyarakat perlu dilakukan agar lebih cakap dalam memanfaatkan teknologi digital dan lebih milenial di setiap akses kehidupan.
“Termasuk meningkatkan literasi digital bagi masyarakat yang belum familiar dengan teknologi digital,” tutupnya.