PONTIANAK INFORMASI – Dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi dan mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah perbatasan, Konsulat Malaysia di Kalimantan Barat menggelar Seminar Potensi Pengembangan Produk Industri Kecil dan Sederhana di Perbatasan Malaysia (Sarawak) – Indonesia (Kalimantan Barat).
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, mulai pukul 07.30 hingga 12.00 WIB.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pelaku UMKM, akademisi, hingga lembaga keuangan, yang bersama-sama membahas potensi kolaborasi dan inovasi ekonomi lintas batas.
Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri bin Abd Rahim, dalam wawancaranya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi antara dua negara serumpun.
“Kami melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan, terutama di sektor UMKM dan industri kecil di kawasan perbatasan Sarawak–Kalimantan Barat. Melalui seminar ini, kami ingin mendorong kolaborasi konkret yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah,” ujarnya.
Analis Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Gousantya Riustopo, menyoroti pentingnya inovasi sistem pembayaran lintas negara sebagai pendorong kemudahan transaksi ekonomi di kawasan perbatasan.
“Melalui sistem QRIS Antar Negara, kami berupaya memfasilitasi aktivitas ekonomi antarnegara, khususnya bagi pelaku UMKM. Inovasi ini mempermudah transaksi keuangan, terutama pembayaran lintas batas antara Indonesia dan Malaysia, sehingga aktivitas perdagangan menjadi lebih efisien dan inklusif,” jelas Gousantya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan, Barkah, menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut di lingkungan kampus Untan. Ia menilai kolaborasi ini memberikan manfaat langsung bagi dunia akademik dan pelaku usaha.
“Kampus menjadi tempat yang tepat untuk membangun sinergi antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan pemerintah,” sebut Barkah.
Melalui seminar ini, mahasiswa dan pelaku UMKM dapat belajar dan melihat peluang perdagangan antar negara melalui berbagai titik perbatasan yang ada di Kalimantan Barat, potensi pengembangan produk UMKM, strategi pemasaran, serta pemanfaatan teknologi dalam memperluas pasar,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antara Malaysia dan Indonesia, tetapi juga membuka peluang baru bagi UMKM untuk berkembang secara berkelanjutan melalui inovasi, digitalisasi, dan peningkatan kualitas produk di kawasan perbatasan.
