Lokal, News  

Tanggapi ANBK Gunakan Internet Malaysia, Anggota DPRD Kalbar Pilu & Berharap Pusat Serius Perhatikan Pendidikan Anak Perbatasan

Foto: Dok. PKB

DPRD Kalbar – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Dapil Kalbar 4, dr Juliarti Djuhardi Alwi, M.Ph menanggapi pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMPN 04 Temajuk Paloh, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, yang menggunakan jaringan internet Malaysia.

Menurut Juliarti, persoalan itu adalah hal yang memilukan, karena masih terdapat daerah yang belum mendapatkan sinyal internet. Dia pun berharap pemerintah pusat serius memperhatikan masalah pendidikan tersebut.

Mantan Bupati Sambas 2011-2016 itu juga merasa miris dengan fasilitas pendidikan yang masih menggunakan provider Malaysia.

“Menyikapi kondisi tersebut, khususnya di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di Kalbar, terutama di desa Temajuk, Kabupaten Sambas. Yang dalam penyelenggaraan ANBK bagi siswa sekolah disana harus menumpang sinyal negara tetangga, tentu sangat memilukan,” ungkapnya, mengutip Tribun Pontianak.co.id Jumat (22/10/2021).

Juliarti menyebut, permasalahan jaringan internet itu tidak masuk akal terjadi di era sekarang. Sebab, lanjutnya, Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan sumber daya alam yang berlimpah.

“Rasanya tidak masuk  akal bila masalah Sinyal Internet saja harus menumpang dengan negara lain,” pungkasnya.

Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, masalah jaringan ini adalah masalah yang serius untuk dunia pendidikan lantaran pendidikan bagian dari prioritas yang seharusnya selalu ditingkatkan.

“Untuk itu kami berharap pemerintah pusat segera memperhatikan persoalan ini secara serius, mengingat persoalan pendidikan merupakan persoalan yang sangat diprioritaskan untuk ditingkatkan terutama bagi anak bangsa yang berada di pelosok-pelosok negeri termasuk yang berada di kawasan perbatasan,” tegas Juliarti.

Menyikapi persoalan itu, dia meminta agar pembangunan jaringan internet di wilayah perbatasan dapat segera difasilitasi oleh pemerintah pusat. Alumni SMA Santo Paolus Pontianak itu juga meminta agar daerah perbatasan tidak dianaktirikan dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk infrastruktur dan akses internet yang sangat dibutuhkan di era digital saat ini.

“Mutlak ini harus difasilitasi dengan baik. Jangan dianaktirikan. Khusus untuk Desa Temajuk urgensi dari pembangunan sarana komunikasi dan informasi terutama sinyal internet memang sangat penting,” pintanya.

Menurut dia, lancarnya akses internet tak hanya untuk dunia pendidikan saja. Namun juga berperan penting dalam peningkatan kemajuan bidang kepariwisataan daerah. Dengan sendirinya pariwisata juga dapat meningkatkan kemajuan ekonomi nasional bila akses intenetnya bagus, lanjut Juliarti mengakhiri pesan dan kesannya terhadap masalah pendidikan yang menyirat hatinya.

Exit mobile version