Sutarmidji Mendapat Apresiasi Atas Keberhasilan Program Desa Mandiri di Kalimantan Barat

Gubernur Kalbar, Sutarmidji. (Foto: Adpim Pemprov Kalbar)

PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Keberhasilan Sutarmidji sebagai Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2018–2023 dalam mengentaskan desa tertinggal menjadi desa mandiri mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para kepala desa. Di bawah kepemimpinannya, jumlah desa mandiri di Kalbar meningkat pesat, dari hanya 1 desa pada awal masa jabatannya menjadi 1.029 desa pada akhir periode kepemimpinannya. Kalbar pun kini bebas dari desa berstatus tertinggal dan sangat tertinggal.

Salah satu pujian datang dari Reza Herlambang, Kepala Desa Sungai Duri di Kabupaten Bengkayang periode 2016–2022. Menurutnya, Sutarmidji berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui program desa mandiri. Reza menyebut, Sutarmidji memberikan arahan yang detail dan mendorong desa tertinggal untuk berkembang hingga mencapai status desa mandiri.

“Saya menjabat kepala desa, beliau (Sutarmidji) mengarahkan kami untuk betul-betul mengabdi dengan masyarakat. Dengan program desa mandiri, kami betul-betul fokus waktu itu. Desa saya gelombang kedua setelah Desa Sutera (Kabupaten Kayong Utara) yang menjadi desa mandiri,” ungkap Reza pada Minggu (6/10/2024).

Reza mengapresiasi kesabaran dan dorongan Sutarmidji yang berperan penting dalam kemajuan desanya. Hanya dalam waktu tiga tahun, desanya berhasil naik status dari berkembang menjadi maju, hingga akhirnya menjadi desa mandiri. Menurut Reza, meski anggaran terbatas, dengan bimbingan dari Sutarmidji dan dinas terkait, mereka dapat fokus pada kebutuhan masyarakat.

“Alhamdulillah tiga tahun status desa kami naik dari berkembang menjadi maju lalu mandiri. Berkat arahan beliau lewat dinas terkait, kami waktu itu dengan anggaran yang terbatas bisa fokus kepada hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Reza.

Ia juga menyatakan kekagumannya terhadap capaian Sutarmidji yang berhasil mendorong perbaikan desa-desa di Kalbar dalam satu periode pemerintahan. Menurutnya, banyak masyarakat desa yang merasakan manfaat dari status desa mandiri.

“Alhamdulillah selama satu periode masyarakat banyak yang merasakan dampak desa mandiri, perkembangan desa nampak. Saya bersaksi beliau adalah pemimpin yang mengajarkan kami para kepala desa hal-hal yang baik. Bagi saya itu lebih dari reward, kami bersyukur,” tambahnya.

Reza mengakui bahwa pada awalnya, konsep desa mandiri cukup asing bagi para kepala desa, termasuk dirinya. Namun, setelah dijalankan, manfaat dari program tersebut terasa sangat besar, terutama dalam pembangunan desa yang lebih terfokus.

“Kami diajarkan fokus kepada pembangunan yang diperlukan masyarakat di desa. Waktu awal-awal karena tidak terbiasa, kok seperti ini, tapi lama-lama kita rasakan manfaat dari arahan beliau supaya pembangunan fokus kepada indikator untuk desa mandiri,” kata Reza.

Lebih lanjut, Reza mengungkapkan bahwa kebijakan Sutarmidji tidak hanya berdampak pada desanya, tetapi juga pada desa-desa lainnya di Kalbar. Menurutnya, anggaran yang dialokasikan benar-benar difokuskan pada indikator desa mandiri sehingga setiap rupiah memiliki dampak yang nyata terhadap pembangunan desa.

“Kebijakan beliau bukan hanya untuk desa saya sendiri, tapi dirasakan desa-desa lainnya. Semua aspek difokuskan, anggaran yang ada difokuskan kepada indikator desa mandiri, jadi anggaran setiap rupiah ada manfaatnya dan nampak di pembangunan. Pemimpin seperti beliau (Sutarmidji) harus dilanjutkan,” tegas Reza.

Program desa mandiri yang diinisiasi Sutarmidji ini telah membawa perubahan signifikan bagi desa-desa di Kalbar. Desa yang sebelumnya tertinggal kini berkembang pesat, memberikan harapan baru bagi masyarakat pedesaan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik. (Adl)

Exit mobile version