Gunung Rinjani Archives | Pontianak Informasi https://pontianakinformasi.co.id/tag/gunung-rinjani/ Barometer Informasi Seputar Pontianak Fri, 04 Jul 2025 04:57:25 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.4 https://i0.wp.com/pontianakinformasi.co.id/wp-content/uploads/2021/11/cropped-Logo-PI-1.png?fit=32%2C32&ssl=1 Gunung Rinjani Archives | Pontianak Informasi https://pontianakinformasi.co.id/tag/gunung-rinjani/ 32 32 194289480 Pemandu Gunung yang Dampingi Juliana Marins Mendaki Rinjani Kena Blacklist, Kompetensi Guide Dipertanyakan https://pontianakinformasi.co.id/nasional/pemandu-gunung-yang-dampingi-juliana-marins-mendaki-rinjani-kena-blacklist-kompetensi-guide-dipertanyakan/ Fri, 04 Jul 2025 04:57:25 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=46030 PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Tragedi yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat

The post Pemandu Gunung yang Dampingi Juliana Marins Mendaki Rinjani Kena Blacklist, Kompetensi Guide Dipertanyakan appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Tragedi yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), berbuntut panjang. Pemandu yang mendampingi Juliana kini resmi masuk daftar hitam (blacklist) dan dilarang sementara untuk mengantar pendaki ke puncak Rinjani. Keputusan ini diambil setelah Juliana Marins tewas terjatuh ke jurang Cemara Nunggal pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Dilansir dari TRIBUN, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, mengonfirmasi bahwa sanksi blacklist dijatuhkan sambil menunggu proses penyelidikan lebih lanjut. “Iya, kalau blacklist untuk sementara sambil proses berjalan,” ungkap Yarman pada Kamis (3/7/2025). Ia juga menambahkan bahwa pihaknya belum menentukan berapa lama sanksi tersebut akan berlaku, dan BTNGR masih akan memeriksa apakah pemandu yang mendampingi Juliana memiliki lisensi resmi sebagai guide pendakian.

Peristiwa tragis ini menyoroti persoalan kompetensi dan legalitas pemandu gunung di Rinjani. Dari total 661 pemandu yang terdaftar, baru sekitar 50 persen yang memiliki lisensi resmi. Yarman menyebutkan, “Separuh sudah dapat lisensi, tapi dalam proses ke depan kita sudah persiapkan bersama-sama dengan teman-teman dari Dinas Pariwisata untuk proses lisensi,”.

Kronologi kejadian bermula saat Juliana mendaki bersama enam orang rombongan, didampingi seorang pemandu dan dua hingga tiga porter. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan memakan waktu hingga lima hari, terkendala cuaca buruk dan kabut tebal. Juliana sempat ditemukan masih hidup, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 24 Juni 2025, akibat luka parah dan pendarahan hebat setelah terjatuh dari ketinggian 600 meter.

Insiden ini juga memicu sorotan terhadap sistem pelatihan dan sertifikasi pemandu gunung di Rinjani. Kepala BTNGR menegaskan perlunya percepatan proses lisensi serta perubahan branding wisata Rinjani dari sekadar tracking ke mountaineering. “Ini perlu kami sosialisasi ke tour operator (TO) untuk menjual paket mounteneering, bukan tracking,” ujar Yarman seperti dikutip dari Detik.com.

Sementara itu, penyelidikan oleh pihak kepolisian masih berlangsung. Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana, menyatakan bahwa klarifikasi terus dilakukan terhadap semua pihak yang terlibat, termasuk pemandu, porter, dan rekan-rekan Juliana yang merupakan warga negara asing. Keluarga korban juga menuding adanya kelalaian dari pihak pemandu dan pengelola, sehingga kasus ini menjadi perhatian luas baik di dalam maupun luar negeri.

The post Pemandu Gunung yang Dampingi Juliana Marins Mendaki Rinjani Kena Blacklist, Kompetensi Guide Dipertanyakan appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
46030
Penyebab Kematian Juliana Marins di Rinjani: Luka Parah Akibat Jatuh, Bukan Keterlambatan Evakuasi https://pontianakinformasi.co.id/nasional/penyebab-kematian-juliana-marins-di-rinjani-luka-parah-akibat-jatuh-bukan-keterlambatan-evakuasi/ Sat, 28 Jun 2025 06:34:26 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=45781 PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Penyebab kematian tragis pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang ditemukan tewas usai terjatuh di

The post Penyebab Kematian Juliana Marins di Rinjani: Luka Parah Akibat Jatuh, Bukan Keterlambatan Evakuasi appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Penyebab kematian tragis pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang ditemukan tewas usai terjatuh di Gunung Rinjani, Lombok Timur, akhirnya terungkap. Hasil autopsi dari tim forensik menegaskan bahwa Juliana meninggal dunia akibat luka parah yang dialaminya setelah terjatuh ke jurang, bukan karena terlambat dievakuasi oleh tim SAR atau karena hipotermia seperti yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial.

Dilansir dari Detik dan sejumlah media nasional, hasil autopsi yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit, Denpasar (27/6), menunjukkan bahwa korban mengalami luka berat akibat benturan keras di beberapa bagian tubuh, terutama di dada, punggung, dan paha. Luka-luka ini menyebabkan patah tulang, kerusakan organ vital, serta pendarahan hebat yang langsung mengancam nyawa korban. Berdasarkan pemeriksaan medis, diperkirakan Juliana hanya mampu bertahan hidup selama maksimal 20 menit setelah terjatuh, sehingga proses evakuasi yang memakan waktu tidak menjadi penyebab utama kematiannya.

Laporan autopsi juga menegaskan tidak ditemukan tanda-tanda kematian akibat hipotermia. Biasanya, kematian karena hipotermia ditandai dengan luka berwarna hitam di ujung-ujung jari, namun pada tubuh Juliana, tanda tersebut tidak ditemukan. Selain itu, hasil pemeriksaan cairan bola mata yang dapat memastikan adanya hipotermia juga tidak dapat dilakukan karena kondisi jenazah yang sudah disimpan dalam freezer.

Peristiwa jatuhnya Juliana terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, saat ia mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun. Lokasi jatuhnya berada di kawasan Cemara Tunggal, sebuah area yang dikenal memiliki medan terjal dan licin. Proses pencarian sempat terkendala cuaca ekstrem dan kabut tebal, sehingga evakuasi baru bisa dilakukan beberapa hari setelah kejadian. Jenazah Juliana akhirnya ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter dari titik terakhir ia terlihat.

Kematian Juliana Marins sempat memicu reaksi luas, khususnya dari masyarakat Brasil yang menyoroti proses evakuasi di media sosial. Namun, hasil autopsi yang telah dirilis secara resmi membantah dugaan bahwa keterlambatan evakuasi menjadi penyebab utama kematian. Tim medis menegaskan, luka fatal yang dialami Juliana akibat jatuh dari ketinggian menjadi faktor tunggal yang menyebabkan kematiannya dalam waktu singkat setelah insiden terjadi.

Dengan temuan ini, diharapkan polemik mengenai penyebab kematian Juliana Marins dapat terjawab secara ilmiah dan objektif, serta menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak terkait dalam upaya peningkatan keselamatan pendakian di kawasan pegunungan.

The post Penyebab Kematian Juliana Marins di Rinjani: Luka Parah Akibat Jatuh, Bukan Keterlambatan Evakuasi appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
45781
Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, Ditemukan Meninggal Dunia: Evakuasi Berjalan Dramatis https://pontianakinformasi.co.id/nasional/pendaki-brasil-jatuh-di-gunung-rinjani-ditemukan-meninggal-dunia-evakuasi-berjalan-dramatis/ Wed, 25 Jun 2025 07:57:22 +0000 https://pontianakinformasi.co.id/?p=45702 PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang

The post Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, Ditemukan Meninggal Dunia: Evakuasi Berjalan Dramatis appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang sedalam ratusan meter di jalur ekstrem Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, saat Juliana mendaki bersama lima temannya dan seorang pemandu lokal. Mereka menempuh jalur menuju puncak Rinjani yang dikenal berbahaya, terutama di area Cemara Nunggal yang dijuluki “jalur neraka” oleh para pendaki karena medannya yang terjal dan curam, dikelilingi jurang serta batuan lepas.

Menurut keterangan Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, upaya pencarian dan evakuasi berlangsung sangat menantang akibat cuaca buruk, medan ekstrem, serta visibilitas yang terbatas. Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Juliana di kedalaman sekitar 600 meter dari titik jatuh, pada Selasa (24/6) sekitar pukul 18.00 WITA. Setelah dilakukan pemeriksaan, dipastikan tidak ada tanda-tanda kehidupan pada korban. Evakuasi jasad baru bisa dilakukan pagi hari ini, Rabu (25/6), karena faktor cuaca dan keselamatan tim.

Proses evakuasi melibatkan lebih dari 50 personel dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, BPBD, relawan, serta pendaki profesional. Jasad Juliana diangkat ke permukaan dengan sistem tandu dan akan dibawa ke Posko Sembalun sebelum diterbangkan ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.

Kementerian Pariwisata Indonesia menyampaikan duka cita mendalam dan menegaskan akan memperkuat prosedur keselamatan serta pengawasan di jalur-jalur pendakian ekstrem, agar kejadian serupa tidak terulang. Jalur pendakian Rinjani juga sementara ditutup untuk penghormatan dan kelancaran proses evakuasi.

The post Pendaki Brasil Jatuh di Gunung Rinjani, Ditemukan Meninggal Dunia: Evakuasi Berjalan Dramatis appeared first on Pontianak Informasi.

]]>
45702